News

Menhub Budi Karya Terima Doktor Honoris Causa UGM

Universitas Gadjah Mada memberikan Anugerah Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari kepada Menhub Budi Karya Sumadi.
Universitas Gadjah Mada memberikan Anugerah Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari kepada Menhub Budi Karya Sumadi.

Kampus—Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Ir Budi Karya Sumadi, menerima Anugerah Doktor Kehormatan (Doktor Honoris Causa) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) , Senin (23/05/22). Penganugerahan ijazah Doktor HC ini diserahkan langsung oleh Rektor Universitas Gadjah Mada di Balai Senat UGM.

Rektor UGM, Prof Panut Mulyono, mengatakan pemberian gelar Doktor Kehormatan kepada Budi Karya Sumadi diberikan atas peran dan jasa dalam keilmuannya yang meliputi teknik rancang bangun dan perencanaan di bidang transportasi dalam merajut konektivitas nusantara. “Beliau memberikan intervensi intelektual dalam menjalankan tugasnya menghasilkan karya yang luar biasa secara berkelanjutan,” kata Panut seperti dikutip dari laman ugm.ac.id.

Sistem transportasi yang yang dibangun Budi Karya Sumadi menurut rektor mampu menghubungkan wilayah yang luas dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek sosial dan ekonomi. “Kita sepakat pembangunan transportasi bukan hanya dilakukan di pulau Jawa tapi di seluruh tanah air. Bukan hanya untuk pusat bisnis dan pemerintahan tetapi melapisi seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di pinggiran maupun dari 3T,” ujarnya.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Bahkan sarana dan prasarana yang dibangun oleh Menhub menurutnya mampu membuka aksesibilitas di daerah, meningkatkan konektivitas, mengurangi disparitas harga dan meningkatkan produktivitas serta pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

Dalam kesempatan itu, rektor menyampaikan ucapan selamat kepada Budi Karya Sumadi beserta keluarga.”Semoga dengan penganugerahan ini semakin meningkatkan pengabdian Bapak dalam memajukan transportasi Indonesia dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus,” katanya.

Budi Karya Sumadi dalam pidato penerimaan Anugerah Doktor Kehormatan menyampaikan pidato yang berjudul Merajut Konektivitas Nusantara Melalui Pembangunan Sistem Transportasi. Ia menjelaskan bahwa membangun infrastruktur transportasi bukan saja membangun bandara, pelabuhan, stasiun dan rel, serta terminal atau sekadar mengadakan pesawat, bus, kapal, dan kereta api, namun juga membangun sistem keselamatan, keamanan, dan pelayanan yang akhirnya akan menciptakan harapan dan peradaban baru.

“Salah satu tujuan pembangunan infrastruktur transportasi adalah mendukung aspek kerakyatan. Transportasi juga turut mendorong perkembangan produk UMKM dengan memberikan akses kepada pelaku UMKM, baik di bandara, pelabuhan, terminal, maupun stasiun,” kata Pria Kelahiran Palembang, 18 Desember 1956 ini.

Pada masa pandemi, kata Budi, Kemenhub melaksanakan program padat karya di sejumlah daerah untuk mendukung masyarakat yang terdampak pandemi. Pada masa pandemi kami juga melaksanakan program padat karya di sejumlah daerah untuk mendukung masyarakat yang terdampak pandemi.

Bagi Budi Karya Sumadi, kepemimpinannya dalam mengemban amanah sebagai Menteri Perhubungan tidak lepas dari pengalamannya di bidang keilmuan arsitektur dan bekerja di korporasi atau tacit knowledge dan managerial skill selama bekerja di perusahaan swasta. Karenanya pendekatan arsitektur, perencanaan, bangunan, sistem transportasi dan kewilayahan selalu diaplikasikan dalam melaksanakan pekerjaan.

“Kearifan lokal menjadi inspirasi desain eksterior maupun interior dalam mengembangkan desain prasarana transportasi termasuk melibatkan karya seni dari seniman dalam negeri,” ujarnya.

Sebelum menjadi Menhub, Budi Karya Sumadi pernah memimpin di PT Pembangunan Jaya yang ikut serta dalam pembangunan kota batu Bintaro Jaya. Lalu ia memimpin Puri Jaya Tangerang dan Puri Jaya Surabaya dan salah satu proyek yang berkesan baginya adalah mengubah lapangan golf menjadi ecopark, sebuah taman wisata rakyat. Selanjutnya saat bekerja di Jakarta Propertindo, proyek yang dikerjakan adalah melakukan normalisasi dan revitalisasi Waduk Pluit dan Ria Rio yang merupakan salah satu pengendali banjir di DKI Jakarta.

“Saat ini, kedua waduk tersebut dapat bermanfaat sebagai jalur hijau, tempat rekreasi warga sekitar disamping sebagai pengendali banjir,” katanya.

Di Angkasa Pura II, kata Budi, proyek yang diselesaikan yakni percepatan pembangunan terminal 3 Soekarno Hatta sekaligus pembangunan skytrain pertama di Indonesia, disamping melakukan restrukturisasi kepemilikan di lapangan golf dan hotel kepada Angkasa Pura II.

Acara penganugerahan gelar Doktor Kehormatan ini dihadiri oleh beberapa pejabat. Di antaranya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan Wakil Ketua DPR RI, Rahmat Gobel.

Berita terkait :

Ini Profil Prof Ova Emilia, Rektor Wanita Kedua UGM

UGM Masuk 10 Besar Dunia Kampus Paling Top di Instagram Versi Emplifi

Pakar UGM : Paparan Sinar Matahari Pengaruhi Suasana Hati

UGM Tawarkan 30 Prodi Soshum di SBMPTN 2022, Simak Peminat Paling Banyak

Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id.Silakan sampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

Berita Terkait

Image

Tim UGM Raih Peringkat Kedua Asia di Kompetisi Chem-E-Car