Info Kampus

Prodi Rekayasa Kehutanan ITB Raih Akreditasi Internasional IABEE

Prodi Rekayasa Kehutanan ITB yang merupakan salah satu dari tiga prodi Rekayasa Kehutanan yang ada di Indonesia meraih akreditasi dari Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE). Foto : itb
Prodi Rekayasa Kehutanan ITB yang merupakan salah satu dari tiga prodi Rekayasa Kehutanan yang ada di Indonesia meraih akreditasi dari Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE). Foto : itb

Kampus—Prodi Rekayasa Kehutanan ITB meraih akreditasi internasional pertama dari Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) pada 2023. Proses akreditasi dilakukan dengan survei langsung oleh asesor dari IABEE.

Penilaian akreditasi ini telah dilakukan sejak awal tahun 2022. Beberapa kriteria penilaian yang dinilai oleh asesor antara lain orientasi dari kompetensi lulusan, implementasi pengajaran, kurikulum, fakultas, atmosfer akademik, fasilitas, tanggung jawab institusi, dan capaian pembelajaran.

Ketua Program Studi Rekayasa Kehutanan Dr Susana Paulina Dewi menjelaskan, dalam proses akreditasi, benchmarking dengan universitas lain baik nasional maupun internasional juga diperlukan. Hal ini dilakukan untuk membedakan bidang kehutanan di universitas lain dengan Rekayasa Kehutanan di ITB.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Kalau membandingkan, Rekayasa Kehutanan baru ada tiga,” kata Susana dilansir laman itb.ac.id.

Prodi Rekayasa Kehutanan ITB merupakan salah satu dari tiga prodi Rekayasa Kehutanan yang ada di Indonesia. Dua yang lainnya adalah di Universitas Hasanuddin dan Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Prodi ini memiliki perbedaan dengan prodi kehutanan pada umumnya, yaitu melakukan rekayasa terhadap biosistem hutan dengan tujuan konservasi, memperbaiki, dan mengembalikan hutan.

Perbedaan ini terlihat dari tugas akhir yang dilakukan oleh mahasiswa. Terdapat dua tugas akhir bagi mahasiswa Rekayasa Kehutanan, yaitu Tugas Akhir 1 yang setara dengan skripsi dan dilakukan oleh individu, serta Tugas Akhir 2 yang merupakan perancangan biosistem hutan secara berkelompok.

Adanya akreditasi internasional memberikan manfaat bagi mahasiswa Prodi Rekayasa Kehutanan ITB dalam bentuk pengakuan terhadap pendidikan yang diterima. Akreditasi membantu menilai secara cepat performa seorang lulusan dari pendidikan dan performa universitasnya.

“Dengan akreditasi ini diharapkan, lulusan itu bisa diterima secara luas pada saat dia akan berkiprah,” kata Susana menjelaskan. Oleh sebab itu, akreditasi tidak hanya ditargetkan secara lokal atau nasional saja, namun juga secara internasional.

Baca juga :

Pakar ITB Ingatkan Hati-hati Menggunakan ChatGPT, Ini Resikonya di Bidang Akademik

ITB Persiapkan Kampus Permanen di Jakarta

30 Kampus Terbaik di Jawa Barat Versi UniRank Tahun 2023, UI, ITB, Telkom Teratas

ITB Terima 2.077 Mahasiswa di SNBP 2023, Cek Peluang di 10 Prodi Paling Sedikit Peminat

Ini Kelebihan dan Kekurangan Teknologi ChatGPT untuk Pembelajaran di Perguruan Tinggi

13 Keterampilan Teratas yang Dibutuhkan Tahun 2025, Kamu Punya Apa ?

Info Hari Ini : Apa Perbedaan PNS dan PPPK ?

Apa Itu BPIP ? Apa Tugasnya ?

Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id.Silakan sampaikan masukan, kritik, dan saran melalui komen di bawah ini atau melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

Berita Terkait

Image

Kampus dengan Jurusan Ilmu Komputer Terbaik Versi THE WUR by Subject 2024, ITB, UI, dan Binus Teratas

Image

ITB Dorong Keriwausahaan Membangun Startup Berbasis Riset Melalui Pekan Kuliah CEO

Image

Prof Tatacipta Dirgantara Terpilih sebagai Rektor ITB Periode 2025-2030, Ini Profil dan Programnya