Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dhini Akhiriani

Bang Udin, Sang Penggiat Seni Pencak Silat Kota Tangerang Selatan

Sastra | 2025-05-01 12:20:40

Saat ini dunia sedang berlomba-lomba dengan adanya teknologi yang semakin canggih. Anak-anak kini lebih mementingkan gadget dan sudah tidak mau melek dengan budaya Indonesia. Namun, ada sosok yang menginspirasi para generasi muda untuk terus mengembangkan budaya Indonesia, pencak silat. Beliau bernama Mahmudin atau biasa dipanggil Bang Udin. Beliau adalah sosok pewaris budaya pencak silat yang masih ada di Tangerang Selatan dengan nama Sanggar Rumah Baba. Usianya yang kini menginjak 50 tahun membuat semangatnya semakin membara dalam melestarikan sanggar yang ia bangun sejak tahun 2010 hingga kini. Beliau mengatakan bahwa Sanggar Rumah Baba dibangunnya atas amanat dari gurunya. Bang Udin mulai meramu mencari cara bagaimana agar Sanggar Rumah Baba yang dibangunnya tetap eksis dan ramai peminatnya.

Perjalanan hidupnya dalam mempertahankan budaya pencak silat ini tidaklah mudah. Dari tahun 2010-2019 Bang Udin merasakan naik turunnya peminat yang ingin belajar pencak silat. Meskipun mengalami naik-turun peminat, Bang Udin tidak menyerah begitu saja. Bang Udin mulai mencari cara agar anak-anak yang bergabung tidak mudah bosan saat berlatih. Untuk mengatasi permasalahan yang ada, Bang Udin melakukan mediasi dengan wali murid dan mulai mengikutsertakan anak muridnya untuk ikut berkompetisi. Bang Udin mengatakan jika pencak silat tidak ingin sekedar menjadi budaya tradisi, melainkan menjadi sebuah prestasi yang nantinya bisa menjadi jembatan untuk kesuksesan anak muridnya. Bang Udin juga mengatakan jika banyak anak muridnya yang masuk sekolah impian dengan jalur prestasi pencak silat. Mulai dari sana, Bang Udin termotivasi untuk terus mengikutsertakan anak muridnya mengikuti lomba pencak silat dan Bang Udin berharap Sanggar Rumah Baba bisa lebih dikenal banyak orang.

Sumber: dokumen pribadi (foto bersama Bang Udin)

Bicara soal prestasi, ada sisi menarik dari pencak silat Sanggar Rumah Baba. Bang Udin tidak pernah menarif harga jika ada orang yang ingin bergabung di dalam Sanggar Rumah Baba. Tak hanya sekedar pencak silat, Bang Udin mulai mencoba anak muridnya bermain palang pintu pada tahun 2015 hingga kini. Kegiatan palang pintu adalah ciri khas tradisi budaya Betawi yang sering kita temui di pernikahan adat Betawi yang sampai sekarang masih dilestarikan. Lebih menariknya lagi, Bang Udin mengatakan jika ada beberapa gerakan yang tidak bisa sembarangan diajarkan kepada anak muridnya tanpa “Ngerasul” atau disebut pengurutan dan dari banyaknya kegiatan dalam tradisi pengurutan salah satu tradisi pengurutan ini adalah rebut bekakak. “Kegiatan ini dilakukan khusus yang dewasa bukan anak-anak,” ujar Bang Udin, Selasa (22/04/2025).

Setelah melakukan pengurutan, para anggota yang sudah dewasa dianjurkan untuk puasa mutih yang sifatnya tidak memaksa. Namun, seiring berjalannya waktu, Bang Udin tidak memaksa kepada anak muridnya untuk melakukan tradisi “Ngerasul” dan membiarkan mereka berlatih sampai siap materinya. Pada Selasa (22/04/2025) Bang Udin mengatakan, “Lumayan anggarannya, nah untuk mensiasati itu tanpa menghilangkan tradisi akhirnya kita dapat dispensasi khusus dari pusat. Biarkan mereka berlatih sampai mereka ada uang untuk melakukan pengurutan.”

Dengan semangat dan optimisme yang tinggi, Bang Udin menitip pesan untuk generasi sekarang bahwa budaya ini (pencak silat) jangan sampai punah. “Dari keinginan itu, Abang bekerja keras bagaimana bisa mengeksplor sanggar di luar lingkungan yang nantinya orang melihat dan tertarik. Dan alhamdulillah itu sudah terbukti, Abang mengadakan kegiatan lomba yang akhirnya orang tua melihat. Oh iya, ternyata mereka dari belajar silat ini ada satu prestasi,” ujar Bang Udin. Data tahun 2025, jumlah anggota pencak silat Sanggar Rumah Baba mencapai 80 anggota dan 5 orang pelatih.

Sebagai penggiat seni, Bang Udin mengalami kekhawatiran budaya tradisi pencak silat ini akan punah. “Bagaimana pun rasa khawatir yang namanya budaya itu akan punah ada. Cuma sekuat Abang, semampu Abang akan berusaha bagaimana budaya ini tetap ada dan bertahan. Malah kalau bisa lebih eksis, lebih maju sampai go internasional. Harapan Abang itu!” tegas Bang Udin.

Sumber: Dokumen pribadi (kondisi latihan pencak silat di Sanggar Rumah Baba)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image