Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Elsa Simangunsong

Setoran Pajak Turun Tajam! Ini Alarm Awal untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia

Bisnis | 2025-05-02 09:35:56
Ilustrasi Gambar Tax/Elsya Yunita/

Berita tentang penerimaan pajak negara hingga akhir Maret 2025 mengalami kontraksi tajam dibandingkan tahun lalu. Di tengah harapan pemulihan ekonomi pasca-pandemi, angka ini justru menjadi sinyal kuat bahwa roda ekonomi belum berputar seperti yang diharapkan. $ Capaian yang baru 14,7% $ dari target APBN ini tentu bukan sekadar angka, tetapi cerminan kondisi riil ekonomi nasional.


Mengapa angka bisa merosot?


Ada sejumlah faktor yang kemungkinan besar menjadi penyebab. Dunia usaha yang belum sepenuhnya pulih dari tekanan global maupun domestik juga menjadi salah satu faktor penyebab penurunan. Beberapa sektor masih mengalami kewajiban pajak yang menurun dikarenakan omzet pajak yang menurun pula. Kedua, konsumsi masyarakat belum sepenuhnya bangkit. Ketika masyarakat tidak memiliki daya beli yang kuat, permintaan barang dan jasa ikut menurun, sehingga kegiatan produksi pun melambat. Alhasil, jumlah pajak yang bisa dikumpulkan pemerintah ikut berkurang.


Penurunan ini tentu menjadi tantangan besar bagi pemerintah. Dengan sumber utama pendapatan negara melemah, kemampuan untuk membiayai pembangunan, layanan publik, dan stimulus ekonomi pun ikut tertekan. Jika terus berlanjut, dampaknya bisa menguras keuangan negara dan menunda proses pemulihan ekonomi nasional.


Saatnya Berbenah, Ini Langkah Strategis yang Harus Diambil !


1. Dorong Kepatuhan Pajak dengan Pendekatan Humanis


2. Edukasi dan komunikasi yang lebih membumi perlu ditingkatkan. Wajib pajak perlu diajak, bukan ditekan, agar merasa memiliki tanggung jawab terhadap pembangunan.


3. Penguatan penggunaan sistem digital seperti e-faktur, pembayaran online, serta pemanfaatan data besar sangat dibutuhkan untuk menciptakan proses perpajakan yang lebih ringkas, cepat, dan akuntabel.


4. Menilai kembali kebijakan insentif yang masih berjalan menjadi langkah strategis, agar tetap sesuai kebutuhan dan tidak menciptakan ketergantungan terhadap bantuan fiskal dalam jangka panjang.


Pajak tidak bisa terus menjadi tumpuan utama. Pemerintah harus mengoptimalkan BUMN, aset negara, dan potensi sektor ekonomi digital sebagai sumber baru penerimaan.


Jadi jangan Tunggu Terlambat!
Penurunan setoran pajak ini bukan hanya soal fiskal, tetapi juga tentang kepercayaan. Apakah dunia usaha percaya bahwa ekonominya akan membaik? Apakah masyarakat merasa terdorong untuk belanja dan investasi? Pemerintah harus membaca sinyal ini dengan cermat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image