Rektor Unand Tinjau Langsung Lokasi Gempa di Pasaman Barat
Rektor Universitas Andalas Prof Yuliandri dan rombongan mengunjungi korban gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat, Ahad (27/2).
Kampus—Rektor Universitas Andalas, Prof Yuliandri, turun langsung ke lokasi yang terkena dampak gempa di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat, Sumatera Barat, Ahad (27/02/22). Rektor melakukan kunjungan bersama Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (WMA) Unand Prof Werry Darta Taifur, dan Sekretaris Dr Febrin Anas Ismai.
Kunjungan ini sekaligus untuk meninjau kinerja tim yang sudah terlebih dahulu berangkat ke lokasi kejadian di hari sebelumnya.Tim tersebut adalah tim dokter, terutama dokter bedah dari Rumah Sakit Unand, Pusat Tanggap Bencana dari Fakultas Keperawatan dan Kesmas, serta tim Pusat Studi Bencana (PSB). Pengiriman tim Unand ini merupakan bagian dari tanggung jawab Unand sebagai institusi PTN-BH yang ikut menyelesaikan persoalan-persoalan daerah.
Ketiga tim Unand telah melaksanakan tugasnya masing-masing dengan fasilitas dan kondisi saat ini. Tim dokter Unand telah memberikan penanganan kesehatan termasuk mengoperasi korban gempa yang mengalami patah tulang. Tim Pusat Tanggap Bencana Faultas Keperawatan dan Kesmas bergerak pada penanggulangan pasca bencana di masyarakat, trauma healing dan lainnya. Sedangkan Tim Pusat Studi Bencana telah melakukan quick assessment terhadap kondisi bangunan yang terdampak gempa.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Prof Yuliandri menyatakan, berdasarkan dari hasil quick assessment dan pemetaan bangunan awal pasca gempa oleh tim Pusat Studi Bencana Unand, secara umum rumah-rumah warga banyak yang mengalami rusak sedang hingga berat. Selain akibat guncangan yang kuat, faktor yang menyebabkan kerusakan yaitu kondisi fisik bangunan yang secara konstruksi belum memenuhi standar. Untuk bangunan layanan publik umumnya hanya mengalami rusak ringan.
Dua rumah sakit yang menjadi rujukan korban gempa Pasaman yaitu RSUD Pasaman Barat dan RS Yarsi Simpang Empat tidak mengalami kerusakan fisik terhadap struktur bangunannya. Setelah dilakukan assessment oleh tim Pusat Studi Bancana, dapat dipastikan bahwa kedua bangunan tersebut layak kembali digunakan sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat. Tim Unand yang terjun ke lokasi bencana gempa Pasaman Barat, Sumatera Barat terdiri dari tim dokter, Pusat Tanggap Bencana dari Fakultas Keperawatan dan Kesmas, serta tim Pusat Studi Bencana (PSB).
“Kita menyampaikan kepada Bupati Pasaman Barat hasil dari pemetaan itu dan juga beberapa rekomendasi, termasuk juga melakukan assessment lanjutan untuk fasilitas publik yang lain,” jelas Yuliandri.
Ketua Pusat Studi Bencana Unand, Prof Fauzan mengatakan bahwa assessment lanjutan akan bekerjasama dengan BNPB dan melibatkan mahasiswa Teknik Sipil berbagai universitas di Provinsi Sumatera Barat. Antara lain mahasiswa dari Universitas Andalas, Universitas Bung Hatta, Universitas Negeri Padang, Institut Teknologi Padang, dan Universitas Dharma Andalas. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 10 hari dari tanggal 1-10 maret 2022. Diharapkan tindakan ini menjadi dasar untuk pemberian subsidi bagi perbaikan rumah masyarakat dan perbaikan infrastruktur
Wakil Ketua MWA Unand, Werry Darta Taifur, menambahkan bahwa dengan adanya data yang diberikan oleh tim Unand ini diharapkan bisa meyakinkan berbagai pihak untuk kembali menggunakan gedung termasuk rumah sakit yang sebelumnya diragukan untuk digunakan. Werry berharap kedatangan tim ini dapat membantu dan memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Pasaman dan Pasaman Barat.
“Kita berharap dimana ada kejadian, tim Unand ada disana,” imbuhnya. (maya)
Ikuti informasi penting dari kampus.republika.co.id. Anda juga dapat berpartisipasi mengisi konten, kirimkan tulisan, foto, info grafis, dan video melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com
