UIKA Bogor Tambah Program Studi Baru
![Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor menyelenggarakan Workshop Peran Strategis Perguruan Tinggi dalam Membangun SDM yang Beradab, di Kampus UIKA Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/2). Foto : Humas UIKA](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/11gy1s1su6.jpg)
Kampus.republika.co.id—Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, Jawa Barat, akan menambah empat program studi (prodi baru) pada tahun 2022 ini. Dari jumlah itu tiga prodi sudah mendapat persetujuan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), sedangkan satu prodi masih divisitasi.
Rektor UIKA Bogor Prof HE Mujahidin mengatakan tiga prodi yang sudah mendapat persetujuan BAN-PT adalah S3 Ekonomi Syariah, S1 Manajemen Haji dan Umrah, dan S1 Perdagangan Internasional. Sedangkan yang masih divisitasi adalah S2 Komunikasi Penyiaran Islam.
“Mulai tahun ini kita sudah menerima mahasiswa untuk prodi-prodi itu,” kata Mujahidin dalam Worshop Peran Strategis Perguruan Tinggi dalam Membangun SDM yang Beradab, di Kampus UIKA Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/2).
Mujahidin menjelaskan, masih ada 12 prodi yang dalam proses dievaluasi sebelum dioperasikan. Prodi-prodi tersebut adalah S1 Ilmu Gizi, S1 Disain Komunikasi Visual, S1 Sistem Informasi, S1 Ilmu Lingkungan, S1 Pendidikan Vokasional Desain dan Fashion. Berikutnya adalah S1 Pendidikan Teknologi Informasi, S1 Teknik Pertanian dan Biosistem, S1 Digital Bisnis, Ilmu Alquran dan Tafsir, Magister Hukum Bisnis, Magister Pendidikan Bahasa Inggris, dan Magister Teknik Sipil. Di tahun 2022 juga sedang dilakukan studi kelayakan prodi baru, yakni Pendidikan Anak Usia Dini, Magister Pendidikan Islam, Magister Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, dan Magister Ilmu Alquran dan Tafsir.
“ Kita tidak hanya melakukan peningkatan kuantitas program studi, tapi juga meningkatkan kualitasnya,” papar Mujahidin.
Langkah yang dilakukan adalah akeditasi internasional untuk prodi Bahasa Inggris dan Teknik Informatika. Peningkatan jumlah dosen dengan jabatan Lektor dari 23 orang menjadi 30 orang. Sedangkan Guru Besar dari 7 orang menjadi 10 orang.
Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar Banten Dr M Samsuri yang menjadi pembicara dalam webinar tersebut mengatakan tujuan pendudikan di perguruan tingga adalah menghasilkam SDM yang unggul dan beradap. Yaitu SDM di masa depan yang memiliki kompetensi global dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Samsuri meminta agar pimpinan perguruan tinggi memberikan pelayanan yang terbaik kepada mahasiswa. “Pimpinan perguruan tinggi harus mampu menjadi seorang leader. Yaitu seorang yang mampu menjadi role mode, mengambil inisiatif, berkontribusi bersama, dan memberikan dukungan moral,’’ paparnya.
Sementara itu Ketua Senat UIKA Bogor, Prof Didin Hafidhuddin mengatakan, kampus mempunyai kode etik untuk dosen dan penaga pendididk yang meliputi hak dan kewajiban, tanggung jawab, etika dan nilai moral, perilaku dan sanksi. Etika dosen dan tenaga pendidik dalam kampus Islam seperti UIKA, menurutnya harus lebih tinggi dibandingkan kampus pada umumnya. Etika ini harus berlandaskan pada adab Islami, atau berlandaskan akhlaqul karimah.
“Sebab tujuan pendidikan Islam adalah untuk melahirkan orang-orang baik, yang beriman, yang bertakwa, bukan semata-mata hanya menjadi warga negara atau anggota masyarakat yang baik, “ paparnya.
Didin menjelaskan, kebanyakan sistem pendidikan yang diterapkan di berbagai negara Barat berorientasi pada kemasyarakatan dan kenegaraan (to be a good citizen). Ini dihubung-hubungkan dengan pendapat Plato dan beberapa sarjana pendidikan modern. Mereka menganggap masyarakat jauh lebih penting daripada individu
Sebaliknya jelas Didin, ajaran Islam menganut pandangan yang berorientasi pada perilaku individu yang baik, yang tentu akan berdampak pada baiknya kehidupan sosial dan kemasyarakatan. Pendidikan menurut ajaran Islam adalah cara untuk mencapai kebahagiaan manusia melalui peningkatan intelektual dan keseimbangan jiwa.
“Seorang individu yang baik (a good man) sudah pasti akan menjadi warga negara yang baik (a good citizen), tetapi tidak sebaliknya. Warga negara yang baik belum tentu seorang berasal dari individu yang baik,” tegasnya. (maya)
Ikuti informasi penting dan keren setiap hari dari kampus.republika.co.id. Anda juga dapat berpartisipasi mengisi konten, kirimkan tulisan, foto, info grafis, dan video melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com
![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/b3cc124923578ed08ba3c800aed31059.jpg)