Guru Menulis

Menanamkan Literasi Sejak Dini Melalui Pocapoli

Salah satu strategi yang dilakukan guru agar kegiatan literasi berjalan di masa pandemi yaitu dengan membuat pojok baca pohon literasi (pocapoli) di dalam kelas. Foto : Dok Maryani
Salah satu strategi yang dilakukan guru agar kegiatan literasi berjalan di masa pandemi yaitu dengan membuat pojok baca pohon literasi (pocapoli) di dalam kelas. Foto : Dok Maryani

Oleh: Maryani, SPd

Kepala sekolah SDN 091/IX Rengas Bandung

Riset Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menyebutkan pandemi menimbulkan kehilangan pembelajaran (learning loss) literasi dan numerasi yang signifikan. Salah satu strategi yang dilakukan guru agar kegiatan literasi berjalan di masa pandemi terutama pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) yaitu dengan membuat pojok baca pohon literasi (pocapoli) di dalam kelas.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Budaya literasi bagi warga sekolah dimulai dari membaca, menulis dan pada akhirnya apa yang dilakukan tersebut akan berbuah menjadi sebuah kebiasaan tanpa keterpaksaan.

Konsep pocapoli

Konsep awal pocapoli adalah siswa dapat membaca buku di mana saja, salah satunya di sudut baca kelas. Seperti di SDN 051/IX Setiris Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi. Di sekolah tersebut, setiap ruang kelas sudah mempunyai pocapoli. Tentu saja siswa senang dengan kehadirannya.

Tujuan pocapoli adalah meningkatkan budaya literasi di sekolah dan memotivasi siswa membaca buku di pojok baca. Pocapoli dibuat oleh guru dan dibantu oleh semua siswa pelaksanaanya dilakukan ketika istirahat, dan di hari sabtu. Semua guru saling membantu dalam proses pembuatan dengan menyelesaikan satu per satu setiap ruang kelas

Lukisan yang disesuaikan dengan usia anak. Seperti di kelas awal temanya adalah lukisan pohon cita-cita, di mana setiap buahnya bertuliskan cita-cita anak.

Ada juga pohon tema di setiap cabangnya bertuliskan tema dalam buku kurikulum 13. Tidak lupa pelajaran agama pohon rukun Islam di setiap helai daun bertuliskan rukun Islam.

Untuk kelas tinggi berupa pohon pecahan agar anak bisa mengingat pecahan dan lain sebagainya.

Guru dan siswa bisa berkolabaorasi dalam proses pembuatan pocapoli.  Foto : Dok Maryani 
Guru dan siswa bisa berkolabaorasi dalam proses pembuatan pocapoli. Foto : Dok Maryani

Membuat lukisan tersebut bukan hanya sekedar menggambar, tetapi agar menjadi bermakna. Dengan bermaknanya lukisan menambah minat siswa untuk membaca di sudut baca sehingga ketika pelajaran selesai atau ketika jam istirahat mereka bisa membaca bersama di sudut baca.

Pembuatan pocapoli tidak hanya di ruang kelas, namun bisa juga di kantor dibuat lukisan pohon budaya yang mencerminkan kegiatan sekolah. Setiap akarnya bertuliskan sikap relijius, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.

Pembuatan pocapoli tidak sesulit yang dibayangkan. Foto : Maryani 
Pembuatan pocapoli tidak sesulit yang dibayangkan. Foto : Maryani

Pembuatan pocapoli

Proses pembuatan pocapoli tidak membutuhkan modal yang besar. Cukup dengan menggunakan buku gambar, kertas karton, origami, spidol, cat air, kuas, lem fox, gunting, dan cat pilox.

Bahan dan alat tersebut digunakan untuk membuat karya lukisan dimulai dari melukis gambar pohon di kertas gambar atau di kertas karton dengan menggunakan spidol. Gambar itu kemudian diwarnai dengan menggunakan cat air. Setelah selesai gambar atau lukisan ditempelkan ke dinding dengan menggunakan lem fox. Terakhir, disemprot dengan menggunakan cat pilox agar hasil gambar terlihat hidup dan tahan lama.

Untuk daun dan bunganya dibuat dengan menggunakan kertas origami sesuai desain yang kita buat. Tulisan yang dibuat cukup diketik dan bisa ditempel di pohon dan daunnya sesuai dengan tema gambar.

Keberhasilan warga sekolah membuat pocapoli tidak terlepas dari peran Program PINTAR Penggerak Tanoto Foundation pada materi peran serta masyarakat (PSM). Salah satunya dukungan paguyuban orangtua sekolah dalam mendukung program pocapoli.

Pembuatan pocapoli tidak sesulit yang dibayangkan dan tidak butuh modal besar. Dengan segala kreativitas yang dimiliki guru dan siswa bisa berkolaborasi dalam pembuatan pocapoli.

Alhasil akan bangga dengan karya sendiri. Salam Literasi. Terima kasih.

Baca juga :

21 Sekolah Terbaik di Kota Bekasi Berdasarkan Nilai UTBK

Ini 50 SMA Terbaik di Jakarta Berdasarkan Nilai UTBK

Daftar 50 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi

Ikuti informasi penting setiap hari dari kampus.republika.co.id. Anda juga dapat berpartisipasi mengisi konten, kirimkan tulisan, foto, info grafis, dan video melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com