News

Kampus Terkemuka Harus Diarahkan Menjadi Universitas Riset

Universitas harus punya modal sosial jaringan internasional serta berdampak terhadap ekonomi, industri dan kesejahteraan manusia.  Foto : UB
Universitas harus punya modal sosial jaringan internasional serta berdampak terhadap ekonomi, industri dan kesejahteraan manusia. Foto : UB

Kampus.republika.co.id--Universitas-universitas terkemuka di Indonesia seperti USU, UI, ITB, IPB, Unpad, UGM, Undip, UB, Unair, Unhas, dan lainnnya, harus diarah menjadi universitas riset. Menurut Rektor Universitas Paramadina Prof Didik J Racbini, universitas top bukan sebaliknya ngotot menjadi kampus pengajaran, yang melipatgandakan mahasiswa untuk pendapatan dan dominan menjalankan proses belajar mengajar seperti layaknya kursus.

“Kualitas perguruan tinggi Indonesia seharusnya mengacu pada riset advance, kutipan atau citation di antara peneliti/penulis, jaringan internasional, implementasi dan dampaknya terhadap industri. Jadi, faktor pengajaran hanya satu dari lima elemen kualitas perguruan tinggi di mana empat elemen sisanya adalah riset dan turunannya,” kata Didik dalam Diskusi Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita “Kiat Membangun Perguruan Tinggi Berkualitas Dunia”, Ahad (20/02/22).

Karena itu, menurut Didik, untuk meningkatkan kualitas tersebut, universitas atau perguruan tinggi harus secara bertahap mentransformasikan diri dari perguruan tinggi dominan melulu pengajaran menjadi perguruan tinggi dominan riset. Universitas harus menghasilkan karya ilmiah bertaraf nasional dan internasional, dan dikutip oleh peneliti di berbagai mancanegara. Selain itu universitas, menurutnya harus punya modal sosial jaringan internasional serta berdampak terhadap ekonomi, industri dan kesejahteraan manusia.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Rektor Universitas Brawijaya Prof Nuhfil Hanani mengatakan mimpi para akademisi di dalam negeri antara lain adalah, para alumni perguruan tinggi tersebut menjadi lulusan hebat yang dapat diterima di berbagai institusi bisnis dunia. Menjadi sangat penting untuk munculnya berbagai kepakaran dari kampus, karena kepakaran dosen/akademisi adalah kunci untuk daya saing.

“Beberapa kampus ternama di luar negeri teridentifikasi mempunyai spesialisasi keunggulan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Uniknya, di luar negeri seperti Belanda justru mempuyai ahli tebu, ahli bambu, dan lain-lain,” tuturnya.

Menurutnya, daya saing riset juga menjadi sangat penting. Tidak hanya publikasi bidang riset, tetapi juga kualias riset dan inovasi yang dihasilkan dari kegiatan riset di perguruan tinggi. Daya saing lembaga riset yang dimiliki kampus juga harus menjadi fokus perhatian tersendiri.

“Salah satu ukuran daya saing kampus di luar negeri adalah apakah kampus tersebut mempunyai reputasi riset kelas internasional. “

Sementara itu Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung, Prof Herry Suhardianto mengatakan, perankingan universitas (university rank) dapat menjadi cermin dalam merumuskan fokus program kerja, prioritas alokasi sumber daya, dan transformasi universitas menjadi research based university lalu menjadi entrepreneurial university.

“Meski demikian, terlalu fokus pada perankingan dapat menjadi berbahaya karena akan terjadi misleading berkepanjangan. Perlu tetap beramal ilmiah berilmu amaliah, bijak, dan rasional dalam memandang university ranking, tidak berlebihan tetapi jangan pula mengabaikan,” tuturnya. (maya)

Berita terkait :

Universitas Syiah Kuala Luluskan 24 Dokter Spesialis Baru

IPB University Wisuda Perdana Peserta Sekolah Pemerintahan Desa

Undip Luluskan Mahasiswa Program Double Degree dan Mahasiswa Internasional

Ikuti informasi penting dari kampus.republika.co.id. Anda juga dapat berpartisipasi mengisi konten, kirimkan tulisan, foto, info grafis, dan video melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image