News

PAI FTK Unisba Gelar Studium General 2025 Bertema Akhlak dalam Menuntut Ilmu

Kegiatan Studium General 2025 oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Bandung (FTK Unisba di Aula Utama Universitas Islam Bandung, Jawa Barat, Senin (20/10/2025). Foto : dok

Kampus—Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Bandung (FTK Unisba), menyelenggarakan Studium General 2025 dengan tema “Menggali Akhlak dalam Menuntut Ilmu sebagai Jalan Meraih Keberkahan”. Kegiatan ini menghadirkan Ustaz Azam Elhaq sebagai narasumber utama dan berlangsung di Aula Utama Universitas Islam Bandung, Jawa Barat, Senin (20/10/2025).

Acara ini menjadi momentum penting bagi sivitas akademika FTK Unisba untuk meneguhkan kembali semangat keilmuan yang berakar pada nilai-nilai adab dan akhlak. Tema besar ini berangkat dari prinsip klasik yang tak lekang oleh waktu, yaitu “adab sebelum ilmu” — suatu pandangan bahwa pembentukan moral dan etika harus mendahului pencapaian intelektual.

Dalam paparannya, Ustaz Azam Elhaq menegaskan bahwa adab merupakan cahaya yang menuntun ilmu agar berbuah keberkahan. Ilmu yang diperoleh tanpa adab hanya melahirkan kesombongan, sedangkan ilmu yang disertai akhlak menumbuhkan kerendahan hati dan kemanfaatan bagi sesama. Beliau mencontohkan sosok Imam Malik bin Anas dan Imam Syafi‘i, dua ulama besar yang pada usia muda telah dikenal dengan keluasan ilmu dan keteguhan adab.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

‘’Imam Malik dikenal sangat menghormati gurunya dan menjaga wibawa majelis ilmu, sementara Imam Syafi‘i menjadi simbol rendah hati dalam perbedaan pendapat—dua figur yang menghidupkan nilai ilmu yang beradab, adab yang berilmu,’’ paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ustaz Azam Elhaq menekankan bahwa menjaga pandangan merupakan bagian mendasar dalam pembentukan akhlak. Pandangan yang tidak terkendali, menurut beliau, menjadi pintu masuk bagi maksiat hati dan rusaknya kesucian jiwa. Islam mengajarkan bahwa mata bukan sekadar indera penglihatan, tetapi juga jendela moral yang harus dijaga dari hal-hal yang mengundang dosa dan mengikis rasa malu.

Menahan pandangan bukan berarti menutup diri dari dunia, tetapi melatih kedisiplinan batin agar hati tetap bersih, pikiran jernih, dan perilaku terarah pada kebaikan. Dari pandangan yang terjaga lahirlah akhlak yang tertata; sebaliknya, pandangan yang liar melahirkan keinginan yang tak terkendali, merusak niat, dan melemahkan integritas diri. Karena itu, menjaga pandangan menjadi langkah awal menuju kesucian hati dan prasyarat penting bagi keberkahan ilmu yang sedang dituntut.

Melalui kegiatan ini, FTK Unisba menegaskan kembali komitmennya untuk melahirkan calon pendidik agama yang bukan hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter luhur dan berjiwa rahmatan lil ‘alamin. Pendidikan Islam, sebagaimana ditekankan dalam kegiatan ini, bukan sekadar transmisi pengetahuan, melainkan pembentukan kepribadian dan kemuliaan moral.

Peserta Studium General 2025 oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Bandung (FTK Unisba). Foto : dok

Dekan FTK Unisba, Dr Aep Saepudin, MAg dalam sambutannya menyampaikan bahwa Studium General ini merupakan bagian dari upaya membangun budaya akademik berlandaskan nilai-nilai Qur’ani, adab, dan profesionalitas. “Kami ingin mahasiswa memahami bahwa keberkahan ilmu tidak terletak pada banyaknya teori yang dikuasai, tetapi pada kemurnian niat dan akhlak dalam mencarinya,” ujarnya.

Dia berharap dengan terselenggaranya Studium General 2025 ini seluruh mahasiswa, dosen, dan sivitas akademika Unisba semakin menyadari bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah melahirkan insan beradab, sebagaimana ditegaskan oleh para ulama: ‘Ilmu tanpa adab adalah kehancuran, dan adab tanpa ilmu tetap merupakan kebaikan.’ (*)

Berita Terkait

Image

Fikom Unisba Jadi Tuan Rumah Penyelenggaraan Workshop dan Lomba Penulisan Feature Astra

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image