News

Daun Gambir Bisa Turunkan Kolesterol, Ini Temuan Doktor UI

Dr apt Nanang Yunarto, MSi meraih gelar Doktor Ilmu Farmasi dengan predikat summa cumlaude dalam sidang terbuka promosi doktor di Ruang Sidang Besar FFUI, Jumat (12/01/2024). Foto : ui

Kampus—Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb) ternyata bisa digunakan untuk menurunkan kolesterol. Penelitian Doktor Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FF UI), Nanang Yunarto menemukan kandungan katekin yang terdapat dalam daun gambir memberikan efek penurunan kadar lemak dalam darah.

Kolesterol tinggi dan lemak darah dapat menjadi pemicu serius penyakit kardiovaskular dan jantung koroner. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun 2022 menunjukkan bahwa penderita kolesterol di Indonesia mencapai 28% dari total jumlah penduduk.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sampai saat ini, pengobatan kolesterol melibatkan penggunaan obat-obatan kimia, seperti golongan statin yang dapat berisiko untuk menimbulkan efek samping jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Nanang menyampaikan, hasil uji klinik membuktikan bahwa kombinasi simvastatin 10 mg dan 2 tablet salut selaput fraksi etil asetat daun gambir (dosis 1000 mg) memberikan hasil terbaik dalam menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, LDL, dan meningkatkan kadar HDL.

Baca Juga: 30 Universitas Terbaik di Jawa Barat Versi UniRank 2023, UI, ITB, dan Unpad Teratas

“Dari sisi keamanan, penggunaan tablet ini aman selama 12 minggu, tidak memengaruhi fungsi organ vital, dan tidak menunjukkan efek samping merugikan pada pasien. Dengan temuan ini, gambir berpotensi sebagai alternatif alami yang efektif dan aman untuk menangani masalah lemak darah tinggi,” papar Nanang seperti dilansir laman UI.

Penelitian Nanang dilakukan di bawah bimbingan Guru Besar FFUI Prof Berna Elya dan Prof Rani Sauriasari, serta Profesor Riset dengan Kepakaran Bidang Epidemiologi dan Biostatistik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Laurentia Konadi.

Dengan temuan ini, fraksi ekstrak daun gambir menjanjikan sebagai produk herbal fitofarmaka dan dapat menjadi alternatif yang efektif serta aman untuk menangani masalah lemak darah tinggi. Produksi ekstrak gambir di Indonesia mencapai hampir 27 ribu ton setiap tahunnya. Kersediaan bahan baku ini sangat mencukupi untuk produksi produk fitofarmaka ekstrak daun gambir secara mandiri. Hal ini tentunya dapat mendukung program pemerintah dalam percepatan pengembangan fitofarmaka dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku.

Baca Juga: Beasiswa Sobat Bumi Pertamina, Ditanggung UKT dan Biaya Hidup

“Penelitian Nanang diharapkan dapat mendukung percepatan pengembangan produk fitofarmaka asli Indonesia, mengurangi ketergantungan impor bahan baku, serta memberikan wawasan kepada kita untuk mengolah bahan baku alam menjadi sediaan herbal yang aman bagi masyarakat,” papar Prof Berna.

Nanang memperoleh gelar Doktor Ilmu Farmasi dengan predikat summa cumlaude dalam sidang terbuka promosi doktor yang dilaksanakan di Ruang Sidang Besar FFUI, pada Jumat (12/01/2024). Dalam melakukan penelitian ini, Nanang mendapatkan bantuan pendanaan penelitian dari Kemenkes RI sebesar Rp 300 juga.

Ia berharap, penemuannya ini dapat dikembangkan dan memberikan kebermanfaatan yang besar bagi perkembangan ilmu farmasi dan seluruh lapisan masyarakat. (*)

Ikuti informasi penting dari kampus.republika.co.id. Silakan memberi masukan, kritik, dan saran ataupun artikel melalui e-mail : [email protected].

kampus.republika.co.id
Instagram: @kampusrepublika
Twitter: @kampusrepublika
Facebook: Kampus Republika
Email: [email protected]

Berita Terkait

Image

Kampus Terbaik di Jawa Barat Versi THE WUR 2025, UI, ITB, IPB Teratas

Image

10 PTN Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2025, Mana Incaranmu ?

Image

10 Universitas Terbaik di Asia Tenggara Versi QS WUR 2025, Ada dari Indonesia ?