News

Tingkatkan Standard Kualitas Mutu Pendidikan,  Sekolah Pasca Sarjana UIKA Bogor Benchmarking ke Kampus Malaysia

Peserta benchmarking dari UIKA Bogor di dua universitas di Malaysia. Foto : dok

 Kampus—Untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan, Sekolah Pasca Sarjana (SPS) Universitas Ibn Khaldun Bogor  (UIKA Bogor) melakukan benchmarking di dua kampus Malaysia. Dua kampus yang dikunjungi di antaranya adalah Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Internasional Islamic Universiti (IIUM).

Wakil Dekan bidang akademik SPS UIKA Hendri Tanjung, PhD usai kunjungan yang dilaksanakan 4-6 Juli 2024 ini mengatakan, sebagai salah satu kampus Islam terbaik di Bogor pihaknya perlu melakukan upgrading untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Kami sudah meluluskan ratusan mahasiswa master maupun doktoral, untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan kami perlu belajar dengan kampus kampus dengan kualitas terbaik. Dan UKM Malaysia sebagai kampus berbasis research university layak untuk kami contoh kualitas mutu pendidikannya. Begitu juga dengan International Islamic University Malaysia (IIUM) yang merupakan universitas internasional yang berbasis Islam,” papar Hendri.

Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pengajian Islam (FPI)  Universiti Kebangsaan Malaysia secara resmi menerima delegasi dari SPS UIKA. Dalam sambutannya disampaikan, semenjak 2016 UKM sudah menjalankan kerjasama dengan UIKA Bogor.

 Kunjungan  Sekolah Pasca Sarjana UIKA ke Malaysia dilaksanakan 4-6 Juli 2024. Foto : dok

 Dekan Kuliyyah of Economics and Management Sciences (KEMNS) IIUM Prof Gairuzazmi Mat Ghani mengatakan bahwa fakultas yang dipimpinnya berterima kasih atas kunjungan dari tim SPS UIKA. Dari kunjungan ini diharapkan dapat mempererat kerjasama sesuai dengan tridharma perguruan tinggi.

Tiga program studi turut serta dalam kegiatan benchmarking ini di antaranya Program Doktor Ekonomi Syariah diwakili Dr Qurroh Ayuniyyah, Program Magister Pendidikan Agama Islam Dr Muhammad Abbas Mansur Tamam, Prof Imas Kania, serta Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam Dr Dewi Anggrayni bersama Gugus Kendali Mutu Dr Indra Martian Purnama. (*)