Apakah Air Bisa Jadi Bahan Bakar ? Ini Pendapat Tiga Pakar ITB

Kampus—Viral di media sosial temuan alat konversi air menjadi bahan bakar minyak (BBM) bernama Nikuba. Apakah benar air bisa menjadi bahan bakar ? Tiga pakar Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan pendapatnya dalam diskusi Forum Guru Besar ITB bertema “Potensi Air sebagai Bahan Bakar” secara daring pekan lalu.
Guru Besar Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB, Prof Robert Manurung menjelaskan bahwa hydrogen fuel merupakan salah satu sumber energi alternatif paling menjanjikan untuk masa depan. Selain itu, hydrogen fuel juga menjadi sumber energi bebas polusi.
“Namun, ada berbagai alasan mengapa air tidak dimanfaatkan menjadi sumber energi domestic fuel. Pertama, hidrogen adalah bahan yang sulit didapat dan biaya produksinya sangat tinggi. Selain itu, hidrogen memiliki sifat yang sangat eksplosif dan juga tidak dapat terbakar pada laju yang rendah,” jelas Robert Manurung seperti dikutip dari laman itb.ac.id.
Selain itu, air juga tidak mungkin dapat menjadi bahan bakar tanpa ada pasokan campuran energi dari luar.Menurutnya sebanyak 48% produksi H2 saat ini dihasilkan dari proses steam methane reforming,18% dari gasifikasi batubara, dan 30% dari hydrocarbon cracking.
Pemateri kedua Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB, Prof Yogi Wibisono Budhi menyebutkan, implementasi dari intensifikasi proses dalam produksi hidrogen dilakukan melalui pengembangan peralatan, material, dan metode yang inovatif dan kreatif.
“Hidrogen menjadi salah satu sumber energi masa depan yang menjanjikan karena dapat diaplikasikan secara luas, Hidrogen dapat digunakan untuk menjadi synthetic fuel. biomass, pupuk, pembangkit tenaga nuklir, baterai, hingga pemurnian logam,” papar Yogi.
Namun, menurutnya, dalam proses produksi hidrogen, tepatnya pada proses pemecahan molekul hidrogen, diperlukan energi yang sangat besar hingga 5.7 mega watt per jam energi panas dan 39 megawatt per jam energi listrik. Maka dari itu secara kelayakan ekonomi, menurutnya, pemanfaatan hidrogen ini hampir tidak mungkin.
“Namun, masih ada alternatif terdekat yang dapat ditempuh yaitu penciptaan energi listrik dari air,” tuturnya.
Dosen Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, Dr Tri Yuswidjajanto menjelaskan bahwa produksi hidrogen paling efektif adalah dari gas alam melalui proses steam reforming yang juga harus melalui proses mekanisme carbon capture.
“Hidrogen dapat dipergunakan pada kendaraan bermotor. Pertama, pada Internal Combustion Engine Vehicle (ICEV) akan tetap menghasilkan emisi NO yang dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf dan gangguan pernapasan,” jelasnya.
Untuk mengendalikan emisi NO, kata Tri, diperlukan sistem kontrol pengendali pembakaran. Sementara itu, pada Fuel Cell Electric Vehicle (FCeV) hanya dihasilkan H2O yang membuat FCeV menjadi ramah lingkungan.
Baca juga :
Mengapa Tikus Sering Dijadikan Hewan Percobaan ? Ini Jawaban Pakar ITB
Dosen ITB Terpilih Jadi Anggota Komite Saintifik Program Tsunami PBB
ITB Sediakan 1.716 kursi di SBMPTN 2022, 4 Jurusan Belum Ada Peminat
Cek Keketatan Jurusan di ITB di SBMPTN Lima Tahun Terakhir
Kuliah Pascasarjana Gratis di ITB ? Bisa, Ini Beasiswanya
Ikuti informasi penting dari kampus.republika.co.id. Silakan memberi masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com
