News

UI dan Deakin University Kembangkan Kerja Sama, Mahasiswa Bisa Ikut Program Pertukaran Pelajar

  Universitas Indonesia (UI) dan Deakin University mengembangka kerjasama pertukaran mahasiswa, staf akademik, dan peneliti. Foto : ui.ac.id
Universitas Indonesia (UI) dan Deakin University mengembangka kerjasama pertukaran mahasiswa, staf akademik, dan peneliti. Foto : ui.ac.id

Kampus—Universitas Indonesia (UI) menandatangani kerjasama dalam upaya pengembangan pendidikan dengan Deakin University Australia. Kerjasama tersebut merupakan langkah UI membuka akses pendidikan seluas-luasnya bagi mahasiswa Indonesia dan asing.

“Universitas Indonesia meningkatkan kerja sama dengan banyak universitas mitra di Australia, termasuk dengan Deakin University. Kami mengembangkan dan membuat lebih banyak keterlibatan internasional dalam banyak skema, misalnya program jangka pendek, program pemerintah, kunjungan studi, serta keterlibatan staf dan dosen dalam mobility program di Australia,” kata Sekretaris Universitas UI, Agustin Kusumayati, PhD dalam pidato sambutannya di Gedung Rektorat UI Kampus Depok, Selasa (28/06/22) seperti dikutip dari laman ui.ac.id.

Agustin mengatakan sangat senang Deakin University dapat kembali menjalin kerja sama dengan UI. Dia berharap dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman ini, semua fakultas dan sekolah di dua universitas ini dapat mengatur program yang akan dijalankan kedepannya

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sementara itu, Deakin University juga melihat pentingnya kerja sama internasional karena merupakan jembatan antara komunitas dan dunia. Kerjasama itu juga mengingatkan UI dan Deakin University tentang pentingnya membangun kembali relasi yang hilang sejak beberapa tahun lalu.

“Untuk itu, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Kami membicarakan banyak hal yang sangat penting terkait universitas kita, seperti keberlanjutan (sustainability), energi baru, manajemen air, dan manajemen lingkungan. Ada banyak kesamaan antara universitas kita, kami memikirkan bagaimana cara agar dapat menjadikan kampus sebagai lingkungan hidup yang baik dan tidak hanya bermanfaat bagi universitas saja,” kata Vice Chancellor–Deakin University, Prof Iain Martin.

Dalam kerja sama ini, UI dan Deakin University akan berperan menjadi home university dan host university. Kedua istilah ini digunakan untuk penyebutan universitas asal dan tujuan studi. Sebagai home university, UI dan Deakin University harus mengirimkan mahasiswa program sarjana dan pascasarjana terbaik yang telah memenuhi kualifikasi untuk mengikuti pendidikan di host university. Jumlah mahasiswa yang dikirimkan harus seimbang. Mahasiswa sarjana dari UI harus sudah menyelesaikan dua tahun pertama studi sebelum dimulainya periode pertukaran, sedangkan untuk mahasiswa pascasarjana dan peneliti harus telah menyelesaikan satu tahun masa studi di UI.

Pertukaran pelajar berlangsung selama satu semester atau satu tahun akademik. Peserta didaftarkan sebagai mahasiswa non-gelar di host university sehingga mahasiswa tidak memperoleh gelar atau kualifikasi formal lainnya dari universitas tersebut. Semua peserta hanya terdaftar sebagai mahasiswa penuh waktu di universitas asal. Setiap mahasiswa harus menentukan program studi atau mata kuliah di universitas tujuan. International Office UI dan International Office Deakin University akan membantu dan memberikan saran mata kuliah yang dapat diambil mahasiswa internasional sebelum program dimulai.

Selama menjalani studi, mahasiswa pertukaran akan menerima bantuan dari host university untuk menemukan akomodasi yang sesuai. Namun, setiap mahasiswa bertanggung jawab atas biaya akomodasi mereka secara mandiri. Setiap peserta juga harus tunduk pada aturan dan prosedur yang berlaku di universitas tujuan. Jika ada pelanggaran aturan, hal itu akan ditangani sesuai kebijakan dan prosedur yang ditetapkan universitas terkait. Setiap mahasiswa wajib memiliki asuransi kesehatan yang berlaku di negara tujuan. Bagi pelajar UI, mereka harus mengajukan permohonan sebelum mengurus visa Australia.

Terkait biaya kuliah, mahasiswa hanya membayar uang kuliah ke home university. Tidak ada biaya kuliah yang dibebankan oleh host university. Mahasiswa bertanggung jawab atas biaya lain di luar biaya akademik, termasuk biaya perjalanan internasional, buku, asuransi kesehatan, uang makan, visa, akomodasi, biaya hidup, serta biaya tak terduga lainnya. Setelah melalui periode studi, masing-masing universitas akan mengirimkan transkrip akademik setiap mahasiswa kepada home university sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku. Nilai ini nantinya akan dimasukkan dan kredit semester mahasiswa.

Nota kesepahaman ini diharapkan dapat dikembangkan untuk kerja sama dalam bentuk pertukaran mahasiswa dan staf akademik, penelitian, serta kursus yang tersedia sehingga mahasiswa dari seluruh dunia dapat bergabung dalam beragam online courses. Sesuai dengan cita-cita Sustainable Development Goals (SDGs), saat ini UI sedang berfokus pada upaya transisi energi ramah lingkungan, transformasi digital, serta peningkatan kesehatan dunia. UI berharap ke depannya Deakin University dapat berkolaborasi dalam tiga bidang tersebut.

Baca juga :

UI Raih Penghargaan Tertinggi Liga PTN-BH 2021/2022

1.707 Mahasiswa Baru Diterima UI Lewat SBMPTN 2022, Psikologi dan Pendidikan Dokter Paling Banyak

Teliti Kebakaran Lahan Gambut, Mahasiswa FTUI Raih Best Student di Oslo

10 Peserta dengan Nilai Tertinggi SBMPTN 2022 di Prodi Soshum, UGM dan UI Terbanyak

Ini 10 Peserta dengan Nilai Tertinggi SBMPTN 2022 di Prodi Saintek, Kedokteran Mendominasi

UI Peringkat Satu di Indonesia Versi THE Asia University Rankings Juni 2022

Tim Mahasiswa UI Juara Asia Pacific pada Shell Eco-Marathon Autonomous Programming Competition 2022

Ikuti informasi penting dari kampus.republika.co.id. Silakan memberi masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.

Berita Terkait

Image

Mahasiswa Sekolah Bisnis IPB University Kolaborasi dengan Universiti Malaya

Image

Mahasiswa S3 Manajemen dan Bisnis IPB University Lakukan Penyuluhan UMKM untuk Pekerja Migran di Malaysia

Image

Mengkritisi Gerakan Mahasiswa di Era Prabowo

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image