Pembukaan Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC) dilaksanakan secara daring Senin (10/10/22). Foto : pusprenas
Kampus--Sebanyak 207 peserta dari 34 provinsi dan satu wilayah Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) mengikuti. Lomba Debat Bahasa Indonesia (LDBI) dan National Schools Debating Championship (NSDC) tahun 2022. Lomba berlangsung 10-22 Oktober 2022.
Kepala BPTI yang juga Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Asep Sukmayadi menyebutkan, peserta terdiri dari 105 peserta LDBI dari 73 sekolah dan peserta NSDC sebanyak 102 peserta dari 79 sekolah. Peserta sebelumnya telah melewati seleksi ketat di tingkat sekolah, kabupaten/kota, hingga provinsi. Di tingkat provinsi, terdapat 4.164 peserta dari 1.641 sekolah yang mengikuti seleksi LDBI, dan 2.775 dari 1.182 sekolah mengikuti seleksi NSDC.
“Dengan mengangkat tema “Speak of Your Mind, Speak for Indonesia”, ajang talenta ini diharapkan dapat menjadi sarana generasi muda Indonesia untuk menekuni Bahasa Indonesia dan berdiplomasi dengan Bahasa yang kaya dan berwibawa,” jelas Asep saat acara pembukaan pembukaan LDBI dan NSDC secara daring Senin (10/10/22) seperti dirilis laman puspresnas.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Tim juri yang terlibat di tingkat nasional sebanyak 30 juri untuk LDBI dan 30 juri untuk NSDC. Para juri berasal dari beragam unsur universitas negeri dan swasta di Indonesia, profesional, dan komunitas.
LDBI diselenggarakan selama enam hari mulai dari 10-15 Oktober 2022 dengan menggunakan format debat Parlemen Asia. Sementara NSDC juga diselenggarakan enam hari pada 17-22 Oktober 2022 dengan menggunakan format World Schools. LDBI dan NSDC bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik khususnya jenjang menengah untuk berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris yang didukung dengan kemampuan analitis dan berpikir kritis.
Kepala Badan Bahasa, Endang Aminudin Aziz mengatakan melihat profil para peserta yang begitu semangat, berasal dari sekolah yang beragam menjadi harapan baru bagi mereka menjadi calon pemimpin di masa depan.
“Saya sampaikan selamat kepada seluruh peserta, selamat berdebat, mengikuti lomba ini. Mudah-mudahan ini adalah cara untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis mengenai sebuah isu, dan mendapatkan pembelajaran optimal dari isu yang dikritisi,” ujar Endang.
