Serba Serbi

Ramai Jasa Sewa Pacar di Medsos, Dosen UM Surabaya Ingatkan Ini

Jasa sewa pacar  menimbulkan sejumlah ancaman kejahatan seperti penguntit, spamming email, palacakan data pekerjaan hingga meretas alamat IP. Ilustrasi. Foto : republika  
Jasa sewa pacar menimbulkan sejumlah ancaman kejahatan seperti penguntit, spamming email, palacakan data pekerjaan hingga meretas alamat IP. Ilustrasi. Foto : republika

Kampus—Beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan dengan fenomena jasa sewa pacar dengan penawaran tarif yang beragam mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 1,5 jutaan per jam. Suda Pengguna jasa sewa pacar yang awal mulanya ramai di platform Tiktok dan menjadi tranding di Twitter tersebut sudah ada yang memberikan testimoni.

Bahkan ada pula penyedia jasa yang sudah memberikan fasilitas katalog lewat website. Pada website tersebut pacar sewaan bisa diajak kencan, menemani belanja, berburu makanan hingga menemani untuk mengunjungi pesta pernikahan. Sementara, jasa yang diberikan dapat berupa foto bersama, pegangan tangan, merangkul pundak, hingga berkencan bersama.

Radius Setiyawan Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dengan jasa sewa pacar ini. Pasalnya dengan mengakses website seperti jasa sewa pacar, jasa sewa kencan memungkinkan para hacker untuk mengambil data pengguna dan menggunakannya secara tidak bertanggung jawab.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

“Tidak hanya itu, beberapa ancaman kejahatan juga bisa terjadi seperti penguntit, spamming email, palacakan data pekerjaan hingga meretas alamat IP,” kata Radius seperti dilansir laman UM Surabaya.

Radius menyebut faktor yang membuat seseorang menyewa jasa pacar adalah tuntutan sosial yang tinggi sekaligus persoalan seksualitas. Menurutnya, fenomena sewa pacar di media sosial merupakan bagian dari perkembangan zaman yang berdampak pada mudahnya alat komunikasi sehingga seseorang dengan mudah berinteraksi.

“Saya memprediksi ke depan fenomena ini bakal lebih ekstrem, interaksinya sangat mungkin tidak hanya bertemu di dunia nyata. Seseorang akan sangat mungkin melakukan hubungan seksual di dunia cyber untuk memuaskan hasratnya,” katanya.

Ia menyebut seiring perkembangan dan meluasnya penggunaan internet memunculkan revolusi seksual yang memungkinkan seseorang melakukan eksplorasi seksual yang melampaui batas-batas budaya, gender, usia, agama, bangsa, bahkan bentuk fisik.

“Ekspresi diri ini dapat disalurkan melalui, sosial media, aplikasi digital, webcam interaktif, teknologi sentuhan (sense of touch) hingga aplikasi jasa sewa pacar,” imbuhnya.

Radius menyebut anonimitas ruang siber, membuat seseorang dapat mengekspresikan dengan atau tanpa identitas asli mereka sekaligus dapat dijadikan ruang mengusir kebosanan. Kecepatan teknologi hari ini menurutnya harus dibarengi dengan kemampuan membangun justifikasi yang otoritatif atas perilaku seks di dunia cyber.

“Tujuannya adalah agar agama dan budaya tidak mengalami kegagapan menghadapi masa depan (shock future) yang terus memunculkan praktik-praktik baru,” kata Radius lagi.

Radius menambahkan, ramainya fenomena jasa sewa pacar menjadi sebuah tantangan baru bagi negara, agama, dan tatanan sosial masyarakat.

“Semoga kondisi ini mendapatkan perhatian, karena jika tidak kondisinya akan lebih ekstrem dan menjadi petaka di masa depan,” tegasnya.

Baca juga :

Bukan Cuma Sirup, Dosen UM Surabaya Sebut Vape Juga Berpotensi Sebabkan Masalah Gagal Ginjal Akut

Puluhan Mahasiswa UM Surabaya Lulus Tanpa Skripsi, Bagaimana Caranya ?

Dosen UGM : Waspada, Tapi Jangan Panik Hadapi Kasus Gagal Ginjal Akut

Obat Sirup Diduga Picu Gagal Ginjal Akut, Ini Saran Pakar UGM untuk Menyikapinya

Ini Manfaat Penting Susu Menurut Pakar IPB

Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id.Silakan sampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image