Apa Peran Penting Sel ? Ini Penjelasan Dosen ITB

Kampus—Sel adalah unit terkecil pada makhluk hidup. Sel memiliki peran penting dalam kehidupan serta membangun tubuh manusia. Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Azzania Fibriani, PhD, menjelaskan, sel berperan untuk menyimpan informasi dari sebelum lahir hingga meninggal karena di dalam sel ada materi bernama DNA.
"Kalau di internet data tersimpan dalam bentuk bertera-tera. Informasi sel, bisa menampung data dari kita belum lahir. Padahal kalau kita pergi ke perusahaan IT akan kesulitan menampung informasi dengan sangat besar. Meskipun ukuran dari sel sendiri sekitar 1mm, tapi sel memiliki banyak informasi,” kata Azzania yang juga Ketua Program Studi Biologi, SITH ITB dalam workshop pengenalan program studi SITH, Desember lalu.
Dirilis laman ITB, Azzania menjelaskan, sel tersusun dengan sangat terorganisir. Tubuh bisa merasakan tidak fokus atau lelah karena semua informasi dikeluarkan dari sel bukan langsung DNA. Tapi DNA dikode menjadi suatu informasi dalam bentuk protein.
"Contohnya adalah tangan terdapat protein kolagen. Maka sel dapat dianalogikan sebagai kantor, inti sel sebagai kantor pusat, DNA sebagai bos, dan pekerja adalah kode genetik yang membentuk protein," ungkapnya.
Azzania memaparan, sel memiliki berbagai bentuk karena organisme juga memiliki bentuk yang beragam. Manusia memiliki bentuk yang berbeda dengan pohon maupun bakteri. Bentuk yang berbeda juga membuat sel memiliki fungsi yang berbeda. Salah satu contohnya adalah tanaman harus kokoh sehingga memiliki sel yang kaku akibat terdapat dinding sel.
Untuk membuktikan bentuk sel yang berbeda diperlukan alat bernama mikroskop yang mempunyai 2 lensa, yaitu okuler dan objektif. Lensa objektif bisa dipindahkan untuk perbesaran 4x, 10x, 20x, 40x, dan 100x yang harus menggunakan minyak imersi. Lensa okuler hanya dapat melakukan perbesaran 10x.
Para peserta workshop yang merupakan siswa-siswi SMA tersebut diajak untuk melihat sel dari lidah mencit dengan ciri inti sel berwarna ungu, sitoplasma berwarna merah, dan terdapat sel terspesialisasi. Maka sel berbentuk beda-beda berdasarkan fungsi, seperti seragam. Contohnya adalah membran protein sel berbeda-beda karena protein di dalamnya berbeda.
“Ini adalah sayatan otak mencit. Aplikasi dari informasi ini adalah untuk mengetahui perbedaan sel orang sehat dan sakit. Maka penting untuk membuat sayatan. Terdapat juga sayatan ujung akar tanaman yang terdapat akar yang merupakan bagian penting dari tanaman agar dapat hidup karena berfungsi untuk menyerap nutrisi,” jelas Azzania.
Maka struktur sel setiap makhluk hidup berbeda dengan sel hewan bentuknya macam macam, sedangkan sel tanaman tersusun rapi dan terdapat dinding sel agar bisa berdiri tegak untuk bisa menangkap cahaya matahari. Selain itu, terdapat sel yang tidak punya inti berarti sudah mati seperti kulit kayu yang memiliki fungsi melindungi tanaman karena bersifat sesil.
Melalui workshop tersebut, ITB ingin menjelaskan bahwa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB. SITH tidak hanya sekedar mengamati fenomena alam, tetapi juga melakukan rekayasa genetik. Tanaman tahan hama dapat dibuat dengan mengubah DNA. Sayatan testis mencit dapat dipelajari untuk proses pembuatan bayi tabung atau fertilisasi in vitro ternak. Selain itu, banyak aktivitas riset lainnya yang bisa dilakukan di SITH ITB.
Baca juga :
Mahasiswa ITB Ciptakan Aspal Berbahan Limbah Plastik dan Organik
ITB Gelar MetaBinar Pertama di Indonesia, Apa Itu MetaBinar ?
ITB Punya Hybrid CreateView Smart Classroom, Pertama dan Satu-satunya di Indonesia
Rancang Pembalut Ramah Lingkungan, Mahasiswa ITB Juara Lomba Falling Walls Lab Indonesia 2022
Mahasiswa ITB Kenalkan Loseda, Solusi Pengelolaan Sampah Dapur
Kenalkan Energi Besih, Mahasiswa ITB Pasang Panel Surya di SDN Pelesiran
Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id.Silakan sampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com
