Gempa Turki dan Gempa Banten Diukur dengan Magnitudo, Ini Skala Magnitudo dan Dampaknya
Kampus—Gempa besar dengan kekuatan Magnitudo 7,8 terjadi di Turki pada Senin (06/02/2023). Di Indonesia gempa dengan kekuatan lebih rendah yakni Magnitudo 5,2 terjadi di Banten, Selasa (07/02/2023). Intenstitas gempa biasa diukur dengan skala Magnitudo.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofiska (BMKG) kini menggunakan skala Magnitudo untuk mengukur kekuatan gempa. Dikutip dari laman Michigan Technological University, Amerika Serikat, Magnitudo (M) adalah skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa. Makin besar Magnitudonya makin besar pula kekuatan gempa itu.
Baca juga : Gempa Turki Termasuk Jenis Gempa Apa ? Ini Jenis-jenis Gempa Berdasarkan Penyebabnya
Skala Magnitudo bisa dipakai untuk menggambarkan gempa bumi yang sangat kecil sehingga dinyatakan dalam angka negatif. Skala ini ini juga tidak memiliki batas bagian atas.
Magnitudo didasarkan pada skala logaritmik (basis 10). Artinya, untuk setiap bilangan bulat yang kita naikkan pada skala Magnitudo, amplitudo gerakan tanah yang direkam oleh seismograf naik sepuluh kali lipat. Dengan menggunakan skala ini, gempa berkekuatan 5 akan menghasilkan sepuluh kali tingkat guncangan tanah dibandingkan gempa berkekuatan 4 (dan sekitar 32 kali lebih banyak energi yang akan dilepaskan).
Skala Magnitudo dan Dampaknya
1. Skala Magnitudo 2.5 atau kurang
Dampaknya : Biasanya tidak dirasakan, tetapi dapat dicatat dengan seismograf
2. Skala Magnitudo 2.5 sampai 5.4
Dampaknya: Seringkali dirasakan, tetapi hanya mengakibatkan kerusakan kecil
3. Skala Magnitudo 5.5 sampai 6.0
Dampaknya: Menyebabkan kerusakan ringan terhadap bangunan
4. Skala Magnitudo 6.1 sampai 6.9
Dampaknya: Mengakibatkan banyak kerusakan di daerah padat penduduk
5. Skala Magnitudo 7.0 sampai 7.9
Dampaknya: Termasuk gempa besar yang mengakibatkan kerusakan serius
6. Skala Magnitudo 8.0 atau lebih
Dampaknya : Gempa besar. Dapat menghancurkan wilayah dekat pusat gempa
Selain skala Magnitudo, besar kecilnya dampak gempa juga dipengaruhi oleh lokasi dan episentrum atau pusat gempat. Jika sebuah lokasi dekat dengan episentrum gempa, maka biasanya dampaknya akan lebih besar. Misalnya yang pada Gempa Turki, Wilayah Kahramanmaras, Provinsi Gaziantep, Turki yang menjadi pusat gempa mengalami dampak kerusakan yang palinbg besar.
Gempa bumi juga memicu terjadinya tsunami, jika pusat gempa terjadi di bawah laut. Namun BMKG menyatakan gempa Banten yang terjadi Selasa (07/02/2023) tidak berpotensi tsunami.
Baca juga :
Ini yang Harus Dilakukan Sebelum, Saat, dan Sesudah Gempa Bumi Menurut BMKG
Peneliti UGM Deteksi Adanya Gejala Awal Gempa Cianjur
Gempa Cianjur Adalah Gempa Tektonik, Apa Itu Gempa Bumi Tektonik ?.
Ini Tips Menyelamatkan Diri Saat Terjadi Gempa dari Dosen UM Surabaya
Benarkah Gempa Cianjur Dipicu Sesar Cimandiri ? Ini Pendapat Dosen Unpad
Nagari Malampah Luluh Lantak Akibat Gempa Pasaman, Tim Unand Turun
Hindari Dampak Angin Kencang, Ini Layanan Infomasi Cuaca 24 Jam dari BMKG
Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id.Silakan sampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com