Serba Serbi

Unesa Turut Sumbang 16 Medali untuk Indonesia di SEA Games 2023

Mahasiswa, alumni serta pelatih Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang turut mempersembahkan medali untuk kontingen Indonesia. Foto : unesa
Mahasiswa, alumni serta pelatih Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang turut mempersembahkan medali untuk kontingen Indonesia. Foto : unesa

Kampus—Tim Indonesia melampaui target perolehan medali di SEA Games 2023 Kamboja dengan raihan dengan 276 medali, terdiri dari 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu. Di balik keberhasilan Indonesia menduduki posisi ketiga klasemen akhir perolehan medali, ada peran dan kontribusi mahasiswa, alumni serta pelatih Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang turut mempersembahkan medali untuk kontingen Indonesia.

Jika dihitung berdasarkan nomor cabor baik yang individu maupun tim, total ada 16 medali yang dipersembahkan Unesa di SEA Games 2023. Rinciannya, lima medali emas (cabor hockey indoor, renang sirip, sepak takraw, wushu dan triathlon), 5 perak (cabor renang sirip, aquathlon dan triathlon), dan 6 perunggu (cabor hockey outdoor, renang sirip, aquthlon dan triathlon).

Kepada para mahasiswa yang turut membantu Indonesia meraih medali dalam ajang kompetisi olahraga tersebut, pihak Unesa memberikan apresiasi khusus. “"Sebagai bagian dari komitmen lembaga, kami memberikan apresiasi khusus kepada atlet. Mereka sudah memberikan yang terbaik untuk daerah dan negara. Selanjutnya, kita yang memberikan yang terbaik untuk mereka,” ucap Dekan FIKK, Dr Dwi Cahyo Kartiko seperti dilansir laman unesa.ac.id.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Data dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), Unesa menyebutkan, untuk cabor Hockey Indoor, tim Indonesia yang turut diperkuat oleh Ilham Wiranata Kusuma (S-1 Ilmu Keolahragaan, FIKK), Andrea Guntara Adivery Sandea (S-1 Ilmu Keolahragaan, FIKK), Muhammad Hendri Firdaus, S.Or (Alumni S-1 Ilmu Keolahragaan, FIKK), Ferdian Fathur Rahman, (Pendidikan Profesi Guru) dan Abdul Haq Habiburrohim S Or sebagai asisten pelatih (alumni S-1 Ilmu Keolahragaan, FIKK) berhasil menyumbangkan emas.

Kemudian, dalam cabor Hockey Outdoor, tim Merah Putih yang juga diperkuat mahasiswa UNESA yaitu Andrea Guntara Adivery Sandea (S-1 Ilmu Keolahragaan, FIKK) berhasil menyabet medali perunggu.

Selanjutnya, pada cabor renang sirip atau finswimming, Muhammad Amirullah Alfarizi mahasiswa S-1 Pendidikan Bahasa Jepang memboyong tiga medali sekaligus yaitu dua perak dan satu perunggu. Masing-masing pada nomor 4x200m surface relay, 4x100m surface relay dan 400m surface. Masih pada cabor yang sama, Wahyu Anggoro Tamtomo, alumni S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, FIKK meraih medali emas.

Selain itu, pada cabor aquathlon, Dea Salsabila Putri, S-2 Pendidikan Olahraga mendapat dua medali sekaligus yaitu perak pada nomor aquathlon team relay dan perunggu pada nomor aquathlon sprint distance-woman. Dalam cabor triathlon, Salis Afandi, alumni FIKK yang menjadi asisten pelatih turut membantu Indonesia meraih 6 medali (1 emas; 2 perak; 3 perunggu).

Lalu, pada cabor sepak takraw, Abdul Muin dari S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga, FIKK mendapatkan emas dan Muhammad Daffa yang dijuluki Golden Boy dari Alumni S-1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK meraih medali emas dalam cabor wushu.

Atlet pemborong tiga medali sekaligus, Muhammad Amirullah Al Farizi menceritakan bahwa persaingan kompetisi olahraga tersebut sangat tinggi. Terlebih tantangannya banyak cabor unggulan Indonesia yang tidak dipertandingkan. Itu yang membuatnya harus berlatih keras agar bisa meraih medali pada cabor yang diperkuatnya.

"Latihan harus rutin. Apalagi ada percepatan pendelegasian atlet kontingen Indonesia, latihan harusnya delapan bulan dipangkas menjadi tiga bulan saja. Saya baru masuk tim pertengahan Februari dan hanya tiga bulan waktu untuk latihan," ucapnya.

Bagi Amirullah, lawan terberat dalam cabor tersebut yaitu peserta asal Vietnam yang memang sering keluar sebagai juara dalam berbagai kompetisi. Bisa dibilang itu termasuk pesaing berat baginya. "Vietnam memiliki atlet yang memang profesional pada bidang finswimming. Amirullah mengaku kesulitan untuk mengalahkannya," katanya.

Pria asli Surabaya itu menceritakan pengalamannya saat pertandingan yang mana celana baru yang dia gunakan dalam kompetisi itu tiba-tiba robek saat turun ke kolam. Itu membuatnya sempat panik. Karena belum masuk sesi penentuan, dia akhirnya meminta izin untuk melakukan pergantian celana. "Saya kan selalu bawa perlengkapan cadangan. Yang robek itu pakaian lomba yang baru saja saya beli. Nah, yang saya pake buat ganti itu pakaian lama yang saya siapkan untuk cadangan," ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan, Daffa si Golden Boy. Dia mengatakan, emas merupakan prestasi puncak bagi seorang atlet dan dia sudah membuktikan itu berkali-kali. Untuk meraih itu, dia harus latihan keras selama lima bulan lamanya. “Latihannya tiga bulan di Jakarta dan dua bulan di Cina,” paparnya.

Baca juga :

Timnas U-22 Juara SEA Games, Ini Peran Psikolog Unair Tingkatkan Mental Pemain

Tim FT Unesa Rancang Skuter Lipat dan Kursi Roda Elektrik untuk Difabel dan Lansia

Timnas U22 Juara, Ini Daftar Juara Sepak Bola SEA Games dari Tahun 1959 Sampai 2023

Pelajar dan Mahasiswa Harus Tahu, Ini Daftar Tuan Rumah SEA Games Tahun 1959 Sampai 2023

Pelajar dan Mahasiswa Perlu Tahu, Ini 38 Provinsi di Indonesia dan Ibu Kotanya

Mahasiswa dan Pelajar Harus Tahu, Ini Tahapan dan Jadwal Pemilu 2024

Segini Gaji atau Honor PPS Pemilu 2024, Masa Kerjanya 15 Bulan

Pelajar dan Mahasiswa Perlu Tahu, Ini 17 Partai Politik Peserta Pemilu 2024

40 Parpol Daftar Pemilu 2024, Mana Pilihan Pelajar dan Mahasiswa ?

Ikuti informasi penting dari kampus.republika.co.id. Silakan memberi masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com