Peran Orang Tua Penting dalam Mencegah Stunting
Oleh Suci Marini Novianty, Sri Wijayanti, dan Naurissa Biasini
Stunting, atau pertumbuhan anak yang terhambat, masih menjadi masalah serius di Indonesia. Anak yang mengalami stunting bukan hanya tumbuh lebih pendek dari anak seusianya, tetapi juga berisiko menghadapi masalah kesehatan dan kemampuan belajar yang lebih rendah di masa depan.
Melihat pentingnya isu ini, SD Negeri Karawaci 1 Tangerang, bekerja sama dengan Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Pembangunan Jaya, mengadakan program sosialisasi khusus untuk para orang tua siswa. Tujuannya sederhana, meningkatkan kesadaran dan pengetahuan orang tua tentang bagaimana mencegah stunting melalui pola makan yang sehat dan bergizi.
Mengapa Stunting Masih Terjadi ?
Meskipun banyak orang sudah tahu bahwa gizi yang baik penting untuk anak, ternyata masih banyak yang belum paham sepenuhnya tentang stunting. Banyak yang mengira stunting hanya terkait dengan kurangnya asupan makanan. Padahal, stunting juga dipengaruhi oleh pola makan yang tidak seimbang, kurangnya pemahaman tentang gizi, serta faktor kebersihan lingkungan dan akses ke layanan kesehatan yang memadai.
Di SD Negeri Karawaci 1 Tangerang, belum ada program khusus yang mengedukasi orang tua tentang stunting dan pentingnya gizi yang baik. Ini membuat para peneliti dari Universitas Pembangunan Jaya merasa perlu untuk turun tangan. Mereka ingin memastikan bahwa orang tua di sekolah ini paham betul bagaimana caranya mencegah stunting. Serta apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas gizi anak usia sekolah dasar.
Pada 18 Mei 2024, diadakan sebuah seminar khusus untuk para orang tua siswa di SD Negeri Karawaci 1. Seminar ini turut mengundang Ratna Puspita, M.Si, dosen di Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Pembangunan Jaya serta Nadya Suci Palupi, M.Gizi, seorang konsultan gizi lulusan Universitas Indonesia. Dalam seminar ini, para orang tua diajak untuk lebih memahami tentang stunting dan pentingnya pola makan bergizi bagi anak-anak mereka. Seminar ini dibagi menjadi dua sesi utama.
Sesi pertama, yang dipimpin oleh membahas tentang pentingnya literasi digital. Materi yang dibawakan oleh Ratna menjelaskan bagaimana orang tua bisa memanfaatkan informasi di internet untuk memperkaya pengetahuan mereka tentang stunting. Dengan literasi digital yang baik, orang tua bisa memilih informasi yang benar dan berguna untuk mencegah stunting.
Sedangkan, di sesi kedua, Nadya memaparkan pentingnya pola makan seimbang untuk anak-anak, terutama di usia sekolah dasar. Orang tua diajak untuk lebih memahami apa itu stunting, apa saja penyebabnya, dan bagaimana dampaknya terhadap perkembangan anak. Ibu Nadya juga memberikan contoh konkret tentang bagaimana menyusun menu makanan yang sehat dan bergizi untuk keluarga.
Hasil yang Menggembirakan
Setelah seminar, dilakukan evaluasi untuk melihat seberapa besar pengetahuan orang tua meningkat. Hasilnya sangat menggembirakan—pengetahuan para orang tua meningkat hingga 70% setelah mengikuti seminar. Banyak orang tua yang sebelumnya tidak tahu cara mencegah stunting, sekarang sudah mulai menerapkan pola makan sehat di rumah mereka. Mereka lebih sadar akan pentingnya gizi yang seimbang dan bagaimana hal itu bisa mendukung pertumbuhan optimal anak-anak mereka.
Kesuksesan program ini menjadi titik awal yang baik untuk langkah-langkah selanjutnya. Para peneliti merekomendasikan agar sekolah terus mengadakan program edukasi seperti ini, dan melibatkan para guru sebagai agen sosialisasi. Dengan demikian, informasi penting tentang stunting bisa terus disebarluaskan, tidak hanya di kalangan orang tua, tetapi juga kepada para siswa.
Dengan pengetahuan yang lebih baik, orang tua bisa mengambil langkah nyata untuk mencegah stunting. Pada akhirnya, ini bukan hanya tentang membuat anak tumbuh tinggi, tetapi juga memastikan mereka tumbuh dengan sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan yang cerah. (*)