News

Tingkatkan Kapasitas UMKM, LPPM ITB Pengabdian Masyarakat di Kubu Raya

LPPM ITB workshop di Aula Gedung Diklat Kepong Bakol DPMD Kubu Raya, Pontianak, Kalimantan Barat, digelar 3 sampai 5 Juli 2024. Foto : dok

Kampus--Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kubu Raya, Pontianak. Kegiatan ini berlangsung mulai Maret sampai November 2024. Adapun workshop digelar di Aula Gedung Diklat Kepong Bakol DPMD Kubu Raya, Pontianak, Kalimantan Barat, 3 sampai 5 Juli 2024.

Kegiatan workshop dibuka oleh Tri Indriastuty Asisten Perekonomian dan Pembangunan setda Kubu Raya mewakili Yusran Anizam Sekretaris Daerah Kubu Raya. Dalam sambutannya Tri Indriastuty menyampaikan bahwa penguatan kapasitas pelaku UMKM menjadi perhatian serius di Kabupaten Kubu Raya, dan berharap melalui kegiatan tersebut, UMKM Kubu Raya semakin berkembang dan maju dengan memanfaatkan teknologi kekinian.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dr Kartib Bayu Dosen SAPPK ITB yang bertugas sebagai Ketua Tim pengabdian masyarakat menyampaikan bahwa Kubu Raya merupakan salah satu Kabupaten di Pontianak yang memiliki potensi untuk berkembang karena memiliki lokasi yang strategis, memiliki bandara, pelabuhan serta potensi sumberdaya yang dapat dikembangkan lebih optimal.

Peserta workshop LPPM ITB. Foto : dok


Tim Dosen Pengabdian Masyarakat dari Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB Dr Sri Hartati sekaligus menjadi narasumber untuk workshop menyampaikan bahwa marketing memiliki peran yang penting dalam meningkatkan penjualan produk UMKM. Strategi penjualan yang dilakukan tidak hanya fokus pada penjualan secara offline saja.

“Strategi penjualan harus mensinergikan antara penjualan secara tradisional (offline) dan penjualan dengan online (e-marketing) . melalui sinergi ini dapat memperluas konsumen, memberikan hasil yang maksimal dalam penjualan produk dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan,” katanya.

Beberapa teknik pemasaran yang dapat dilakukan secara online adalah dengan menggunakan media sosial ( Facebook, Instagram, Washapp), marketplace, Website,Email marketing, iklan digital dan mobile marketing. Dalam kegiatan pengabdian ini fokus pada marketplace.

Peserta pelatihan terdiri dari para pelaku usaha yang mengolah bahan pangan dan hortikultura menjadi produk yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Produk yang dibuat yaitu, sale dan sirup nanas, keripik pisang, dodol duren, teh bunga telang, jamu, teh jahe dan empek-empek. Melalui kegiatan pelatihan terapan desain kemasan produk peserta dapat dievaluasi apakah sudah memenuhi tampilan kemasan yang menarik (eyes catching) dan informatif. Untuk teknik pemotretan peserta diberikan kesempatan untuk melakukan sesi foto produk yang akan ditampilkan di media sosial dan e-marketing.

Rencana selanjutnya setelah kegiatan workshop akan dilakukan pendampingan dan monitoring kepada seluruh untuk memantau implementasi hasil workshop yang sudah dilakukan. (*)

Berita Terkait

Image

Prof Tatacipta Dirgantara Terpilih sebagai Rektor ITB Periode 2025-2030, Ini Profil dan Programnya

Image

10 PTN Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2025, Mana Incaranmu ?