Tempe Punya Banyak Manfaat untuk Kesehatan, Ini Kandungannya Menurut Guru Besar ITB
Kampus—Tempe merupakan makanan fermentasi dari kacang kedelai yang mengandung isoflavonoid dan bermanfaat bagi kesehatan. Guru Besar dari Kelompok Keilmuan Biologi Farmasi, Sekolah Farmasi, Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Sukrasno, mengatakan kandungan protein tempe lebih tinggi dari daging sehingga dapat mengurangi konsumsi daging dan mengembangkan komunitas vegan.
Sukrasno memaparkan, bahan dasar tempe berasal dari jenis kacang kedelai Glycine max hingga Mucuna pruriens. Bahan tersebut lalu difermentasi dengan gembus, produk limbah pembuatan tahu.
“Salah satu hal menarik dari tempe adalah kadar isoflavonoid-nya yang berupa genistein dan daidzein. Isoflavonoid adalah senyawa fitoesterogen, yang hadir dalam bentuk glikosida ataupun aglikon. Keduanya memiliki berbagai manfaat untuk tubuh,” kata Sukrasni dalam Asian Symposium on Medicinal Plants, Spices, and Other Natural Products (ASOMPS) ke-18, di Sasana Budaya Ganesha, Bandung, beberapa waktu lalu, seperti dilansir laman resmi ITB.
Baca Juga: Sembilan Dosen ITB Masuk Daftar Peneliti Terbaik di Dunia
Aglikon dapat diserap tubuh lebih cepat daripada isoflavonoid terglikosilasi. Proses fermentasi tempe dapat meningkatkan konsentrasi aglikon karena aktivitas mikroba.
Ada beberapa hal selama proses pembuatan tempe hingga siap makan yang dapat mempengaruhi kadar isoflavonoid pada tempe, salah satunya usia fermentasi.
Sukrasno menjelaskan, pada 30–36 jam fermentasi pertama, tempe masih dikategorikan sebagai muda. Pada 40–46 jam seterusnya, tempe sudah memasuki tahapan matang. Sementara itu, di atas 60 jam, tempe sudah dikategorikan sebagai overfermented.
“Adapun kadar isoflavonoid paling optimum selama fermentasi didapat ketika fermentasi tempe berusia 61 jam.”
Baca Juga: Fakultas Ilmu Keperawatan UI Jadi yang Terbaik di Indonesia Versi EduRank 2023
Karena adanya genistein dan daidzein, jelas Sukrasno, tempe memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Manfaat itu mulai dari perlindungan dari penyakit kardiovaskular, mengurangi masalah menopause, menginduksi kematian dan menghambat perbanyakan sel kanker, sebagai antioksidan yang melindungi dari senyawa radikal yang dapat memutus untaian DNA, hingga meningkatkan fungsi kognitif.
“Selain itu, tempe dapat menjadi jawaban dari permasalahan malnutrisi dan anemia karena dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan meningkatkan penyerapan Fe2+,” jelasnya.(*)
Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id. Silakan menyampaikan masukan, kritik, dan saran melalui komen di bawah ini atau e-mail : kampus.republika@gmail.com
Kampus Republika partner of @republikaonline
kampus.republika.co.id
Instagram: @kampusrepublika
