Guru Menulis

Dalam Keterpurukan

Foto : Pixabay
Foto : Pixabay

Oleh : Tri Harjanti

Aku menatap nanar di depan gerbang

Rinai hujan tetap menyanyi riang

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tak peduli dengan tanah merah

Yang semakin meleleh mencengkeram

Kaki-kaki kecil tetap berusaha untuk melangkah

Meski tertatih bergumul lumpur pekat

Hanya untuk menyambut asa

Secercah harapan indah dalam impian

Menggapai cita-cita setinggi bintang

Meski kaki-kaki kecil mereka

Harus bersimbah lumpur merah

Terengah menuju gerbang sekolah

Aku tetap sabar menunggu

Hingga tangan-tangan mungil itu

Menyambut uluran tangan ku

Dengan senyum cerahnya

Mereka tetap semangat

Untuk setetes dahaga ilmu

Mengeja setiap aksara menjadi makna

Menembus batas waktu

Tak menyerah dalam keterpurukan

Binar bening matanya menyala

Menyapu semua aksara

Untuk dirangkai dalam sanubari

Baca juga :

Puisi : Bergeraklah

Hujan di Kala Petang

Elegi Sang Guru

Ikuti informasi penting setiap saat dari kampus.republika.co.id. Anda juga dapat berpartisipasi mengisi konten, kirimkan tulisan, foto, info grafis, dan video melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com