Prof Yenny Narny, MA, PhD Dikukuhkan Menjadi Guru Besar Sejarah Unand

Kampus—Dosen sejarah Universitas Andalas (Unand) Padang Prof Yenny Narny , MA, PhD dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap dalam bidang Ilmu Sejarah Sosial, Fakultas Ilmu Budaya. Yenny dikukuhkan bersama enam guru besar lainnya di Convention Hall, Kampus Limau Manis, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (23/08/2025).
Saat pengukuhan Yenny Narny menyampaikan orasi berjudul Sejarah Sosial: Resiliensi dan Pelajaran Bertahan Hidup dari Pembunuhan Massal 1965. Yenny memparkan, sejarah dengan satu suara sangat berisiko menyingkirkan suara lain. “Kita pernah mengalaminya di masa Orde Baru, saat peristiwa 1965 disajikan sebagai pemberontakan tanpa menyisakan ruang bagi kisah korban yang dituduh, disiksa, dan dihapus dari ingatan publik,” katanya.
Dalam risetnya di Sumatera Barat Yenny menemukan kisah para perempuan penyintas yang ditangkap tanpa proses hukum. Mereka bertahan bukan karena negara hadir, tapi karena kekuatan komunitas adat, struktur sosial suku, dan iman Islam yang menguatkan mereka.
“Ketahanan itu juga lahir dari diam—bukan karena lupa, tapi sebagai strategi bertahan di tengah stigma. Kisah mereka tersembunyi dalam petuah, pantun, dan keheningan rumah gadang. Diam mereka adalah bentuk perlawanan paling sunyi—namun penuh makna,” paparnya.
Ironisnya, menurut Yenny narasi sejarah dengan “tone positif” justru bisa menjadi kekerasan kedua. Hal ini berpotensi menghapus luka, membungkam kembali suara korban, dan membuka ruang impunitas seolah semuanya bisa dilupakan demi harmoni palsu.
“Jika kita ingin membangun bangsa yang adil dan beradab, sejarah harus ditulis dengan keberanian. Bukan untuk mengungkit luka, tapi untuk merawatnya. Agar kita tak mengulang kesalahan yang sama.Bangsa yang besar adalah bangsa yang berani menatap lukanya, memeluknya, dan menjahidnya sehingga mampu menghasilkan pelajaran bersama,” tegasnya.
Ada tujuh guru tujuh guru besar tetap yang dikukuhkan Unand. Mereka terdiri dari enam dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan satu dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB).
Tujuh Guru Besar Baru Unand
- Prof Yenny Narny, MA, PhD, Guru Besar Tetap dalam bidang Ilmu Sejarah Sosial, Fakultas Ilmu Budaya.
- Prof Dr Zilfa, MS, Guru Besar Tetap dalam bidang Ilmu Kimia Analitik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
- Prof Dr Suryati, MSi, Guru Besar Tetap dalam bidang Kimia Organik Bahan Alam, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
- Prof Dr Armaini, MS, Guru Besar Tetapdalam bidang Ilmu Biokimia Pangan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
- Prof Dr Dodi Devianto, MSc, Guru Besar Tetap dalam bidang Ilmu Statistika dan Sains Data, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
- Prof Dr Anthoni Agustien, MS, Guru Besar Tetap dalam bidang Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
- Prof Dr Henny Herwina, Guru Besar Tetap dalam bidang Ilmu Entomologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Pengukuhan guru besar ditandai dengan pemasangan kalung kehormatan oleh Ketua Dewan Profesor Prof Marlina, yang disaksikan langsung Wakil Rektor I Unand Prof Syukri Arief.(*)
