Sekolah

Pelajar Indonesia Raih Tiga Medali Perak di Olimpiade Biologi Internasional

Pelajar Indonesia yang meraih tiga medali perak di Olimpiade Biologi Internasional atau International Biology Olympiad (IBO) di Kazakhstan. Foto : puspresnas

Kampus—Pelajar Indonesia meraih tiga medali perak pada ajang Olimpiade Biologi Internasional atau International Biology Olympiad (IBO). Olimpiade Biologi ini digelar di Astana, Kazakhstan pada 7 sampai 14 Juli 2024.

IBO ke-35 tahun 2024 diikuti oleh 294 siswa dari 78 negara. Ajang bergengsi ini juga diikuti oleh 261 juri yang berperan dalam melakukan penjurian, menjaga kualitas tes yang diujikan, dan memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dalam ajang itu wakil Indonesia meraih medali perak melalui Aaron Christian Endrij (SMAK BPK Penabur Gading Serpong), Keisha Rochelline Simorangkir (SMA Negeri 8 Jakarta), dan Erlangga Dief Putra Hamam (SMA Al Irsyad Al Islamiyah). Sementara itu, Samuel Cristian (SMA Negeri 19 Jakarta) belum berhasil meraih medali.

“Selamat dan sukses atas raihan prestasinya. Jadikan ini pengalaman berharga untuk melangkah ke depan,” kata Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek, Maria Veronica Irene Herdjiono, Selasa (16/07/2024) seperti dilansir laman puspresnas.

Keempat siswa tersebut sebelumnya merupakan para pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2023 bidang Biologi yang diseleksi dan dibina sebanyak tiga tahap oleh Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek.

Dalam pelaksanaannya, tes IBO dibagi menjadi dua bagian meliputi tes praktikum dan tes teori, dengan komposisi penilaian 50:50. Tes praktikum terdiri mencakup empat topik yaitu, Biokimia, Biologi Molekuler, Anatomi dan Fisiologi Hewan, sertaB ioinformatika, masing-masing selama 90 menit.

Tes praktikum dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2024, sementara tes teori dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 2024. Kedua tes ini berlangsung di Nazarbayev University. Bahan tes teori dan tes praktikum IBO 2024 disiapkan oleh tim tuan rumah yang terutama terdiri dari alumni IBO dari Kazakhstan.

Keisha Rochelline Simorangkir, siswi SMA Negeri 8 Jakarta, merasa terharu dan bangga bisa meraih medali perak pada ajang IBO. Ia mengatakan bahwa butuh perjalanan panjang hingga sampai ke tahap tersebut. “Awalnya saya terinspirasi untuk ikut OSN dari mulai tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, Nasional hingga berhasil meraih medali emas OSN Biologi. Lalu saya dan teman-teman mendapatkan pembinaan hingga terseleksi menjadi empat siswa oleh Puspresnas,” jelas Keisha saat penyambutan delegasi Indonesia pada ajang IBO di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Selama mengikuti IBO, para siswa Indonesia didampingi oleh pendamping yang turut berperan sebagai juri internasional. Mereka adalah Ahmad Faizal (Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB), Karlia Meitha (Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB), Agus Dana Permana (Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, ITB), Titis Setiyobudi (Tim Olimpiade Biologi Indonesia), dan Gracia Septiani Pangaribuan (Puspresnas).

Ahmad Faizal mengatakan para siswa sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk Indonesia di ajang IBO. “Capaian prestasi ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak kekurangan talenta hebat yang siap bersaing di ajang lomba internasional. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras para siswa bersama dengan dukungan dari Pusat Prestasi Nasional, tim pembina, orang tua, dan guru,” ungkapnya.(*)