Serba Serbi

Tim Fakultas Kedokteran Unila Temukan Manfaat Kulit Pisang sebagai Obat Luka Terbuka pada Penderita Diabetes

Limbah kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai obat luka terbuka pada penderita penyakit Diabetes. Foto : flickr

Kampus—Tim Fakultas Kedokteran Universitas Lampung menemukan cara memanfaatkan limbah kulit pisang untuk menyembuhkan luka terbuka pada penderita diabetes (Ulkus diabetikum). Penelitian tim ini menemukan bahwa kulit pisang mengandung berbagai senyawa seperti tanin, flavonoid, saponin, alkaloid, dan fenol. Senyawa-senyawa ini dianggap memiliki potensi dalam penyembuhan ulkus diabetikum.

“Limbah kulit pisang selama ini dibuang dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Kami sebagai calon tenaga kesehatan melihat limbah kulit pisang berpotensi menjadi obat untuk ulkus diabetikum,” Gazela Zalianti , salah satu anggota tim PKM Fakultas Kedokteran Unila seperti dilansir laman kampus tersebut.

Baca Juga: Perguruan Tinggi Keagamaan Tambah 41 Guru Besar Baru, Cek Nama dan Kampusnya

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tim Fakultas Kedokteran Unila terdiri dari Norbertus Marcell, Rais Amaral Haq, Maureen Angelica, Gasela Zalianti, dan Vania Risyhade. Tim memutuskan untuk mencari cara memanfaatkan limbah kulit pisang dalam bidang medis, mengingat Lampung terkenal dengan produksi pisang yang besar.

Gazela menjelakan, Diabetes, yang merupakan penyakit metabolik dan tidak menular, merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum di Indonesia. Data tahun 2020 menunjukkan bahwa satu dari 25 orang Indonesia menderita diabetes.

Diabetes terjadi ketika kadar gula dalam tubuh meningkat, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan gula secara efektif, akibat kurangnya insulin atau kerusakan pada hormon insulin.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 62 Sudah Dibuka, Jadi Gelombang Terakhir Tahun Ini

Jika tidak ditangani dengan baik, diabetes dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Salah satunya adalah kerusakan pada saraf tepi yang mengurangi sensitivitas tubuh terhadap rangsangan, seperti luka yang mungkin terjadi pada kaki.

Kadar gula yang tinggi juga dapat memperlambat proses penyembuhan luka, memperparah luka, dan pada akhirnya menyebabkan ulkus diabetikum. Ulkus diabetikum adalah luka terbuka yang terinfeksi oleh bakteri dan dapat memerlukan amputasi jika tidak ditangani dengan cepat dan baik.

Norbertus Marcell Hasil menjelaskan, penelitian mereka menunjukkan, ekstrak kulit pisang mempercepat penyembuhan luka pada hewan uji dan memiliki potensi sebagai alternatif obat untuk mempercepat penyembuhan ulkus diabetikum.

Baca Juga: 15 Universitas Terbaik di Malang Versi UniRank 2023, Mana Pilihanmu ?

“Kami berharap hasil penelitian kami dapat menjadi dasar untuk penelitian berikutnya,” kata Norbertus Marcell.

Penelitian ini diharapkan juga dapat membantu meningkatkan aspek estetika dalam proses penyembuhan ulkus diabetikum. Dengan penelitian ini diharapkan potensi kulit pisang dalam bidang medis akan membantu mengatasi masalah ulkus diabetikum dan mengurangi angka amputasi yang disebabkan oleh Diabetes. (*)

 

Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id. Silakan menyampaikan masukan melalui e-mail : [email protected]
Kampus Republika partner of @republikaonline
kampus.republika.co.id
Instagram: @kampusrepublika
Twitter: @kampusrepublika
Facebook: Kampus Republika
Email: [email protected]