Info Kampus

Mahasiswa Unair Ciptakan 'Patrick Spray', Deodorant Spray Alami dari Ekstrak Bintang Laut

Tim  Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Mesy Indriani, Lalu Aldy Kurnia Aji, Adhi Candra Mukti, Putri Salma Nabila, dan Isac Muhamad Kahlil Gibran menciptakan ‘Patrick Spray’ yakni deodorant spray berbahan dasar ekstrak bintang laut. Foto : unair.ac.id
Tim Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Mesy Indriani, Lalu Aldy Kurnia Aji, Adhi Candra Mukti, Putri Salma Nabila, dan Isac Muhamad Kahlil Gibran menciptakan ‘Patrick Spray’ yakni deodorant spray berbahan dasar ekstrak bintang laut. Foto : unair.ac.id

Kampus—Tim mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan serta Sekolah Ilmu Kesehatan dan Ilmu Alam Universitas Airlangga (SIKIA) mencetuskan ide deodorant spray berbahan dasar ekstrak bintang laut. Inovasi yang berjudul ‘Patrick Spray’ itu berhasil mengantarkan mereka meraih pendanaan Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2022 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI).

Tim Universitas Airlangga (Unair) terdiri dari lima mahasiswa, yakni Mesy Indriani, Lalu Aldy Kurnia Aji, Adhi Candra Mukti, Putri Salma Nabila, dan Isac Muhamad Kahlil Gibran. Mesy, selaku ketua tim menjelaskan bahwa pada dasarnya, konsep Patrick Spray itu sama seperti deodorant pada umumnya. Hanya saja, bahan yang digunakan merupakan bahan yang paling aman untuk dipakai di kulit manusia, yaitu ekstrak bintang laut.

“Bintang laut sangat potensial untuk digunakan sebagai bahan dasar deodorant spray. Hal itu dikarenakan bintang laut memiliki kandungan flavonoid sebagai antibakteri. Flavonoid itulah yang menjadi bahan utama produk ini,” kata Mesy seperti dirilis laman unair.ac.id.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kandungan flavonoid dalam bintang laut, sambung Mesy, telah terbukti secara ilmiah merupakan yang paling aman digunakan di kulit manusia dengan kadar pH rentang 5–6. Lebih lanjut menurut mereka, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Maka dari itu, memproduksi deodorant spray juga termasuk ke dalam memanfaatkan kekayaan alam.

Dalam produksinya, Mesy menyebutkan bahwa satu bintang laut dapat menghasilkan lima sampai enam mililiter flavonoid. Pada awalnya, bintang laut akan direbus dan disuling sehingga menghasilkan cairan yang mengandung flavonoid dan zat-zat lainnya. Selanjutnya, cairan itu akan diekstrak beberapa kali hingga tersisa flavonoidnya saja.

Mesy menjelaskan bahwa produk ini tentu tidak luput dari efek samping. Maka dari itu, ia dan tim memproduksi beberapa varian Patrick Spray dengan menyesuaikan kebutuhan kulit konsumen. Berbagai keunggulan tersebut kemudian membuat ia dan tim berharap produk Patrick Spray itu bisa bersaing dengan produk-produk populer lainnya.

“Produk ini diharapkan bisa bersaing dengan produk lainnya yang sudah memiliki nama besar,” ujar Mesy.

Selain itu, Mesy dan tim juga berharap produk ini dapat mengantarkan mereka melanjutkan perjalanan ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Adapun kini, ia dan tim telah menyelesaikan berbagai proses perancangan produk Patrick Spray itu dan sedang fokus kepada pemasaran dan penjualannya melalui akun instagram @patrickspray.deodorant.


Baca juga :

Satu Keluarga Lulus Doktor dari FH Unair, Raih Tiga Rekor MURI

Mahasiswa Unair Ciptakan Gelatah, Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Merasa Insecure ? Begini Tips Menghadapinya dari Dosen Psikologi UGM

Ini Manfaat Penting Susu Menurut Pakar IPB

Tips Agar Baterai HP Awet Saat Tethering Seharian

Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id.Silakan sampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

Berita Terkait

Image

10 PTN Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2025, Mana Incaranmu ?