Serba Serbi

Tips Puasa Sehat untuk Penderita Obesitas dari Pakar Unpad

Puasa adalah momen yang baik untuk memperbaiki pola makan dan gaya hidup bagi penderita obesitas. Ilustrasi. Foto : freepik.com
Puasa adalah momen yang baik untuk memperbaiki pola makan dan gaya hidup bagi penderita obesitas. Ilustrasi. Foto : freepik.com

Kampus—Puasa bagi penderita obesitas atau kelebihan beran badan tentu merupakan tantangan tersediri. Kondisi bada lemas dan daya tahan tubuh yang lemah sering dirasakan para penderita obesitas.

Pakar Gizi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr Gaga Irawan Nugraha mengatakan kondisin lemah saat puasa bagi penderita obesitas ini dapat diatasi dengan persiapan makan yang cukup saat sahur dan diiringi aktivitas fisik pada siang hari , Dengan begitu seseorang memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik selama berpuasa.

“Untuk para penderita obesitas, puasa adalah momen yang baik untuk memperbaiki pola makan dan gaya hidup, bonusnya juga berat badan turun,” kata Gaga Irawan dalam Instagram Live: “Fasting Journey: The Journey In Obesity” yang diselenggarakan oleh Himpunan Studi Obesitas Indonesia (07/4/2023) seperti dilansir laman unpad.ac.id.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Gaga menjelaskan, setelah makan sahur kadar glukosa dalam darah akan terus menurun sehingga tubuh akan mencari sumber cadangan energi lain yakni glikogen. Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam otot dan hati yang dapat dipecah menjadi glukosa melalui proses glukoneogenesis. Sayangnya, proses tersebut tidak berlangsung lama karena nyatanya kadar glikogen dalam tubuh cukup rendah. Oleh karena itu, setelah jam 12 siang tubuh akan mencari sumber energi lain yaitu lemak. Lemak dapat dipecah menjadi glukosa dan asam lemak yang dapat dimanfaatkan sebagai suplai energi untuk otak dan otot.

“Seseorang yang terlalu lama tidur di siang hari akan memperlambat berlangsungnya proses glukoneogenesis. Karena itu, malah akan membuat lemas kalau kita tidur siang terlalu lama,” jelas Gaga.

Ia menyarankan untuk tetap beraktivitas ringan pada siang hari agar merangsang tubuh untuk terus melakukan pembentukan gula darah yang berasal dari lemak. “Caranya adalah dengan melakukan aktivitas fisik di atas jam 12 siang,” ujarnya.

Aktivitas fisik yang dimaksud adalah aktivitas ringan seperti berkebun, membersihkan rumah, atau olahraga ringan. Ini dapat mempercepat penurunan berat badan bagi penderita obesitas.

Lebih lanjut, Gaga juga memberikan kiat-kiat dalam berpuasa khususnya bagi penderita obesitas. Pada saat makan sahur, ia menyarankan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan zat gizi yang tinggi agar pembentukan cadangan glikogen terpenuhi dan daya tahan tubuh meningkat.

“Pastikan juga makanan yang dikonsumsi mengandung sumber karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral,” sarannya.

Selain itu, Gaga juga menyarankan untuk mengonsumsi buah-buahan berair seperti jeruk, apel, pir, dan melon, ataupun kurma dan madu yang kaya akan fruktosa sebagai sumber pembentukan glikogen.

“Dan tentu saja jangan lupa minum cukup. Saya menyarankan untuk minum 3-4 gelas saat sahur,” kata Gaga.

Gaga menganjurkanpara penderita obesitas agar berbuka dengan buah terlebih dahulu. Buah berair yang manis mengandung kadar glukosa dan sukrosa yang rendah sehingga kadar gula darah akan naik secara perlahan. Sebaliknya, jika mengonsumsi makanan dengan kadar glukosa dan sukrosa yang tinggi, kadar gula darah akan naik dengan cepat sehingga tubuh merespon untuk melakukan pembentukan glikogen atau lemak melalui glukosa.

“Bagi orang-orang yang obesitas, setelah makan nasi tidak usah lagi makan yang lain kecuali minum teh tawar atau air bening,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, terdapat perubahan sistem metabolisme pada puasa minggu ke-1 dan ke-2 dengan minggu ke-3 dan ke-4. Pada dua minggu pertama mungkin akan terasa berat. Akan tetapi pada dua minggu setelahnya tubuh akan beradaptasi untuk menggunakan benda keton sebagai sumber energi.

Hal ini membuat tubuh menjadi lebih hemat energi sehingga pada fase ini berat badan akan lebih sulit untuk turun. Terakhir, Gaga juga mengingatkan untuk tetap menjaga pola makan meskipun bulan puasa telah usai sehingga berat badan akan tetap terkontrol.


Baca juga :

Olahraga Pagi Saat Puasa tidak Direkomendasikan, Ini Alasan Pakar UGM

Jika Menjalankan Puasa Jangan Lupa Sahur, Ini Manfaatnya

Lakukan Olahraga Agar Tubuh Tetap Bugar Saat Puasa

Stres Bisa Dikelola, Begini Cara Mengelola Stres

Waspadai, Ini Sejumlah Penyakit Akibat Kerja

Tips Menghilangkan Sakit Kepala Secara Alami

Apa itu G20 ? Apa Agenda KTT G20 di Bali ?

Apa Itu PPS ? Ini Tugas, Wewenang, dan Kewajiban PPS dalam Pemilu 2024

kuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id. Silakan menyampaikan masukan, kritik, dan saran melalui komen di bawah ini atau melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com