Penderita Penyakit Lambung Disarankan Tidak Minum Kopi, Ini Dampaknya Menurut Dosen UM Surabaya
![Memiliki kebiasaan minum kopi juga bisa menyebabkan penyakit asam lambung. Ilustrasi. Foto : pixabay](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/2nqgvogi7v.jpg)
Kampus—Sobat Kampus suka begadang dan minum kopi ? Berhati-hatilah, seorang desainer grafis meninggal mendadak di kosnya di Bantul, DI Yogyakarya beberapa waktu lalu. Dia diduga meninggal akibat penyakit asam lambung karena kebanyakan begadang dan minum kopi.
“Memiliki kebiasaan minum kopi juga bisa menyebabkan penyakit asam lambung. Ketika seseorang konsumsi kafein dalam kopi berlebihan, akan memicu peningkatan asam lambung, dan ketika asam lambung meningkat, maka akan naik ke kerongkongan dan timbul gejala perih, nyeri ulu hati, jantung berdebar hingga sesak nafas,” kata Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya seperti dilansir laman UM Surabaya Sabtu (22/7/2023)
Baca juga :
Tips Menghilangkan Sakit Kepala Secara Alami
Firman menjelaskan seseorang yang memiliki riwayat penyakit gastritis atau radang pada lambung harus menghindari minum kopi sampai betul-betul dinyatakan sembuh. Karena kalau masih tetap dipaksakan minum kopi, bukan membuat tubuh jadi segar, tapi justru akan memperparah penyakit yang dialami, serta bisa timbul kondisi kegawatan. Dan jika terlambat, menurutnya mendapat pertolongan akan berujung kematian.
Dia mengatakan penyakit asam lambung memang tidak secara langsung bisa menimbulkan kematian. Kecuali jika terjadi komplikasi seperti aspirasi cairan lambung masuk ke paru, yang kemudian menyebabkan infeksi pada paru, dan diperparah lagi jika memiliki kebiasaan merokok.
Penyakit asam lambung dikenal dengan Gastroesophangeal Reflux Disease (GERD). Penyakit ini menurut Firman disebabkan oleh naiknya cairan asam lambung ke kerongkongan, sehingga timbul rasa perih seperti terbakar di sekitar daerah dada. Bagi orang awam sulit membedakan gejala asam lambung dengan penyakit jantung.
Gejala khas yang terjadi pada penyakit asam lambung menurutnya adalah perih seperti terasa terbakar sepanjang perut ke dada bagian tengah sampai ke kerongkongan. Sedangkan penyakit jantung nyeri dada seperti ditekan dan bisa menjalar ke daerah bahu dan pergelangan.
“Kebiasaan minum kopi terlalu sering bisa berdampak buruk terhadap kesehatan. Kafein yang terkandung di dalam kopi dapat merangsang kelenjar adrenal, bertujuan untuk memproduksi hormon adrenalin, yang bisa menimbulkan peningkatan kontraksi jantung dan tekanan darah, akibatnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung,” kata Firman.
Namun kopi tidak mesti selalu menimbulkan risiko masalah penyakit jantung, dengan catatan jika minum kopi dengan durasi dan jumlah yang wajar, yaitu tidak lebih dari 3 gelas perhari. Sebab kafein yang terkadung pada secangkir kopi itu sekitar 50 mg, dan batas toleransi kafein dalam tubuh yaitu lebih kurang 450mg.
Firman menyebut, kematian mendadak seperti kasus di Bantul bisa disebabkan karena memiliki penyakit lain seperti serangan jantung sebagai penyabab kematian, yang belakangan sering terjadi di usia muda, lantaran pola hidup yang tidak sehat. Kadang terjadi tanpa diketahui lantaran tidak pernah datang periksa dan berobat ke fasilitas layanan kesehatan.
Baca juga :
Ini Empat Jenis Kopi dan Keunikannya Menurut Pakar IPB | kampus (republika.co.id)
Apa itu G20 ? Apa Agenda KTT G20 di Bali ?
Apa Itu PPS ? Ini Tugas, Wewenang, dan Kewajiban PPS dalam Pemilu 2024
Apa itu NISN, Apa Gunanya, dan Bagaimana Cara Mengeceknya
Angka Kemiskinan Terendah No 1 di Indonesia, Apa Rahasia Kota Sawahlunto ?
Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id. Silakan menyampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com
![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/b3cc124923578ed08ba3c800aed31059.jpg)