News

Tiga Mahasiswa Magister KPI UIKA Raih Penghargaan Internasional di Malaysia

Mahasiswa Magister KPI UIKA mengikuti Kolokium antar bangsa setingkat magister dan doktor di Universiti Kebangsaan Malaysia. Foto : dok

Kampus—Mahasiswa Magister Komunikasi Penyiaran Islam Sekolah Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun (UIKA) meraih prestasi Internasional di ajang Kolokium antar bangsa setingkat magister dan doktor di Universiti Kebangsaan Malaysia. Kompetisi yang diikuti 108 peserta dari lima negara dengan tiga kategori, best paper, best poster dan best persentasion pada 20-21 Agustus 2024 lalu.

Kepala Program Studi MKPI UIKA Dr Dewi Anggrayni, menjelaskan, kesempatan kompetisi ini menjadi peluang untuk mahasiswa untuk mempertajam kemampuan analisis dalam menjalankan penelitian. Dengan mengikuti kolokium ini mahasiswa dapat belajar kepada UKM menjalankan penelitian ilmiah lebih baik dimasa depan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Berharap kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk mempertajam kemampuan penelitian khususnya dalam bidang Islamic Studies," jelasnya lebih lanjut.

Dijelaskannya, tiga penghargaan yang diraih di antaranya Best Paper peringkat Perak International  diraih oleh Nurdin Al Azis, ?Best Poster  pembentangan internasional  peringkat Emas diraih oleh Jainal Abidin, serta Best Presenter International peringkat Emas yang diraih oleh Yuli Damayanti.

 Sementara itu, Dekan Fakulti Pengajian Islam Universiti Kebangsaan Malaysia Dr Ahmad Sunawari Long, usai pemberian penghargaan kepada pemenang mengatakan kemenangan ini menjadi satu peluang memperkuat kerjasama UKM dan UIKA. Dia berharap Kolokium Internasional serupa dapat diselenggarakan di Bogor pada tahun 2025.

"Tahniah saya ucapkan kepada para pemenang yang telah berhasil meraih prestasi yang membanggakan ini, sepanjang saya mengenal, keunggulan mereka ada pada kemampuan berhujah saat berdialog, mereka lebih aktif  dalam diskusi dan berani berdebat meskipun dengan dosen, hal inilah yang dapat dijadikan modal dasar dalam menimba ilmu, tentunya hal itu harus diperkuat dengan daya nalar ilmiah yang dapat memperkuat argumentasi secara ilmiah, tahun depan semoga bisa kita selenggarakan kolokium di UIKA,” ungkapnya lebih lanjut.

 Selain Kolokium Internasional ini, 15 Mahasiswa UIKA bersama lima tenaga pengajar di program studi MKPI akan mengikuti community learning services di Kuala Lumpur dan Terengganu serta ditutup dengan Konferensi Internasional di Universiti Sultan Zainal Abidin Terengganu (*)