Guru Menulis

Mendorong Siswa Menyukai Seni Budaya Melalui Pelajaran Seni Tari

 Meskipun siswa laki-laki awalnya kurang berminat, namun semangat mengajar seni tari menjadi hal yang harus terus digelorakan kepada peserta didik.
Meskipun siswa laki-laki awalnya kurang berminat, namun semangat mengajar seni tari menjadi hal yang harus terus digelorakan kepada peserta didik.


Penulis: Joko Pratomo

Guru SMPN 1 Tebo, Jambi

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pelajaran seni budaya merupakan kegiatan yang mengasyikkan jika dilakukan dengan benar dan terarah kepada para siswa. Selain mengenalkan budaya sejak dini, pembelajaran tersebut juga diharapkan menjadi penjaga warisan budaya bangsa.

Salah satu yang dapat diajarkan adalah seni tari. Kegiatan tersebut menjadi tantangan tersediri bagi saya yang mengajar di kelas VI ini.

Praktik seni tari yang saya ajarkan tentu saja mendorong siswa memiliki minat di dalam budaya. Meskipun siswa laki-laki awalnya kurang berminat, namun semangat mengajar seni tari menjadi hal yang harus terus digelorakan kepada peserta didik.

Semangat yang saya peroleh untuk mengajarkan seni tari, saya dapatkan dari Hepi Kurniati, guru SMPN 1 Tebo yang mengatakan bahwa apapun mata pelajarannya, pembelajaran harus tetap aktif. “Pembelajaran aktif akan mendorong siswa aktif juga, tidak jenuh, dan mereka senang,” ujar Hepi.

Tiga tips mengajarkan tari

Baca juga : Gerakan Literasi, Solusi Tingkatkan Minat Baca Siswa di SMPN 2 Tebo

Saya memiliki tips dan trik khusus untuk menyelesailan masalah yang terjadi pada peserta didik terutama mengajak siswa laki-laki ikut gabung dalam pelestarian budaya.

Tiga tips dan trik yang saya berikan antara lain: Pertama, menyampaikan wawasan pada peserta didik melalui sebuah video dan ditonton secara bersama yang di dalamnya menampilkan seni tari itu untuk memberikan semangat. Kedua, memberikan motivasi bagi peserta didik terutama laki-laki melalui video yang telah ditonton dan diperkuat dengan pendapat bahwa gerakan tari tidaklah sesulit yang dibayangkan dan tidak akan mengubah karakter atau sosok laki-laki menjadi perempuan. Ketiga, menggunakan gerakan olah tubuh yang biasa mereka lakukan di dalam mata pelajaran olahraga menjadi sebuah gerakan tari yang indah.

Baca juga : Saatnya Mengembangkan Sekolah Berbasis Pemetaan Sumber Daya

Dari tiga tips dan trik yang saya lakukan tersebut saya mulai dengan langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut: Pertama, melakukan olah tubuh yaitu peregangan dan pernafasan dan beberapa gerakan lain yang umun didapat di dalam mata pelajaran olahraga. Kedua, memodifikasi gerakan olah tubuh menjadi sebuah gerakan tari. Ketiga, merangkai gerakan satu dengan lainya sehingga tercipta rangkaian gerakan tari yang indah dari dasar gerak olah tubuh dengan instrumen yang mendukung.

Dari olah tubuh tersebut peserta didik tanpa disadari oleh mereka telah dapat melakukan gerak tari yang tadinya dipikir sulit. Mereka yang tadinya tidak berminat dan hanya mengira tari hanya untuk perempuan, kini telah berubah menjadi sangat antusias.

Ikuti informasi penting setiap saat dari kampus.republika.co.id. Anda juga dapat berpartisipasi mengisi konten, kirimkan tulisan, foto, info grafis, dan video melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Good news is a good news