Opini

Belajar Nilai-Nilai Leadership dari Semut

Semut mengajarkan leadership.  Nama semut diabadikan khusus menjadi nama satu surat dalam Alquran yakni surat An Naml. Foto : republika
Semut mengajarkan leadership. Nama semut diabadikan khusus menjadi nama satu surat dalam Alquran yakni surat An Naml. Foto : republika

Muhammad Fahri

Kepala Program Studi PGMI, Fakultas Agama Islam, Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor

.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada hari Jumat (11/03/2022), saya berkesempatan mengisi satu pelatihan terkait leadership di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Universitas Ibn Khaldun yang merupakan salah satu universitas terkemuka di Kota Bogor, Jawa Barat. Agenda pelatihan tersebut dilaksanakan di Vila Situ Daun, Tenjolaya Kabupaten Bogor, dan bertujuan untuk memberikan wawasan serta pengalaman terkait kepemimpinan bagi para mahasiswa program studi tersebut.

Saya menyampaikan materi leadership tersebut dengan mengkaji nilai-nilai kepemimpinan dari salah satu makhluk Allah, yakni semut. Kata semut dalam bahasa Arab adalah An Naml. Nama tersebut diabadikan khusus menjadi nama satu surat dalam Alquran yakni surat An Naml. Tentunya bukan tanpa alasan dan pelajaran mengapa Allah memberikan nama surat khusus yakni an Naml dalam Alquran. Kita bisa lihat kata Naml tersebut dalam ayat 18: Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: “Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS An Naml (27): 18)

Kisah semut ini juga tidak dapat dipisahkan dari kisah Nabi Sulaiman AS yang diberikan ilmu (QS (27): 15), Ilham (QS (27): 19), dan karunia (QS (27): 40) yang tidak diberikan kepada nabi-nabi lainnya. Nabi Sulaiman AS juga diberikan ujian dan karunia berupa kerajaan yang sangat besar beserta pasukannya yang tidak ada tandingannya. Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi".(QS Shad (38): 35)

Bahkan Allah sendiri menggambarkan bagaimana kekuatan kerajaan Nabi Sulaiman AS serta bala tentaranya yang berasal dari berbagai jenis makhluk Allah. “Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan).” (Q.S An Naml (27): 17)

Adapun nilai yang dapat diambil dari semut terkait leadership adalah pertama: Tanggung Jawab. Nilai ini jelas terkandung dalam surat An Naml ayat 18 tadi yakni terkait kisah induk semut yang memimpin pasukannya dan memberikan peringatan kepada mereka agar memasuki sarang-sarang mereka supaya tidak terinjak oleh Nabi Sulaiman AS. Sang induk semut berusaha memberikan rasa keamanan dan kenyamanan bagi rakyatnya. Ia sangat bertanggung jawab atas kondisi dan situasi wilayahnya serta keberlangsungan kehidupan rakyatnya. Seorang pemimpin haruslah amanah dalam menunaikan tanggung jawabnya karena pasti akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.

Nilai yang kedua; Berjamaah. Kepemimpinan adalah kejamaahan. Satu komunitas, lembaga dan atau sebuah organisasi mesti harus memiliki visi jamaah, orientasi jamaah serta tujuan yang harus dicapai secara berjamaah. Jika kita kaji induk semut dalam ayat tersebut menyerukan kepada jamaahnya untuk melaksanakan titahnya secara kolektif-kolegial, hingga memastikan tidak ada yang keluar dari barisan jamaahnya.

Jika kita lihat realitanya, ternyata semut selalu berjamaah, berkoloni dan membentuk komunitas dan barisan yang dipimpin oleh satu komandan atau induknya. Bukankah Allah sangat menyukai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti bangunan yang tersusun kokoh. (QS (61): 4)

Nilai yang ketiga; Berkarya. Berkarya dimaknai berusaha, berikhtiar untuk mendapatkan sesuatu, membuat sesuatu serta menghasilkan sesuatu. Semut selalu mencari apa yang mereka butuhkan secara berjamaah. Semut memiliki etos kerja yang baik untuk menghasilkan karya dan semut memiliki sarang-sarang yang mereka hasilkan sebagai salah satu karya terbaiknya.

Itulah nilai-nilai kepemimpinan yang dapat diambil dari seekor semut yang Allah ciptakan untuk memberikan pelajaran berharga. Setiap diri kita adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang kita pimpin. Mari belajar bagaimana cara semut memimpin. Wallahu A’lam

Muhammad Fahri
Muhammad Fahri

Baca juga :

Dosen Indonesia Karantina Covid-19 di AS (Bag 1) Mau ke Jakarta Terdampar di New York

Komunikasi Antarbudaya Pada Perkawinan Campur di Amerika

Cakap Komunikasi. Kuasai Relasi, untuk Karier yang Menanti

Euforia Cantik Ala Korea, Ajarkan Gadis Kecil Mencintai Kulit Coklatnya Agar tidak Rasis

Ikuti informasi penting setiap saat dari kampus.republika.co.id. Silakan menyampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

Berita Terkait

Image

Dosen UIKA Bogor Raih Penghargaan Perempuan Inspirasi Indonesia 2024 dari IPEMI

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image