Ini Kiat Agar Terhindar dari Kekurangan Vitamin D dari Pakar UI
Kampus—Vitamin D merupakan salah satu zat penting yang dibutuhkan oleh tubuh karena dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh. Pakar Universitas Indonesia (UI) memberikan kiat agar terhindar dari kekurangan vitamin D.
Vitamin D atau yang juga disebut calciferol terbagi menjadi dua, yaitu ergocalciferol (Vitamin D2) dan cholecalciferol (Vitamin D3). Kedua jenis vitamin tersebut merupakan bentuk alami yang dihasilkan oleh sinar ultraviolet-B (UVB) matahari.
Ketua Divisi Respirologi dan Penyakit Kritis, Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (U) Dr Gurmeet menjelaskan bahwa vitamin D memiliki banyak fungsi dalam tubuh. Antara lain menjaga kekuatan otot dan tulang, imunitas atau daya tahan tubuh, antioksidan, menjaga kesehatan jantung, menurunkan kejadian kencing manis atau diabetes, serta mencegah sel-sel kanker.
Baca Juga: Program GrabScholar 2023 Beri Beasiswa kepada 1.158 Pelajar SD Hingga Mahasiswa
Selain dari sinar matahari, sumber vitamin D dapat berasal dari makanan, seperti ikan (salmon, tuna, dan sarden), kuning telur, daging merah, sereal, dan susu (baik susu sapi maupun dari tanaman).
“Manusia harus menjaga kadar vitamin D dalam tubuh. Orang yang tidak dapat menoleransi atau mengkonsumsi makanan, seperti ikan, susu, dan telur seperti mereka yang memiliki intoleransi laktosa atau mengikuti pola makan vegan, berisiko lebih tinggi mengalami defisiensi,” ujar Gurmeet dalam webinar yang bertajuk “Edukasi Awam: Manfaat Vitamin D Bagi Kesehatan Tubuh” yang diselenggarakan secara daring, pada Rabu (20/9/2023).
Dilansir dari laman resmi UI, Lebih lanjut, Gurmeet mengatakan bahwa terdapat kondisi seseorang yang berisiko tinggi mengalami kekurangan vitamin D. Mereka adalah orang yang mengalami obesitas, orang dengan riwayat operasi lambung, dan pasien dengan penyakit inflammatory bowel disease (IBD).
Baca Juga: Google Merayakan Ulang Tahun ke-25 Hari Ini, Berawal dari Garasi Sewaan
Jika seseorang mengalami kekurangan vitamin D secara berkepanjangan menurutnya akan mengakibatkaan rakitis dan osteomalacia. Rakitis merupakan suatu kondisi tulang lunak dan kelainan bentuk tulang pada bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh kegagalan jaringan tulang mengeras. Sementara osteomalacia merupakan suatu kondisi tulang lemah dan lunak pada orang dewasa.
Gurmeet menjelaskan kebutuhan vitamin D pada setiap orang berbeda-beda disesuaikan dengan jenis kelamin, usia, kondisi kehamilan, dan kondisi menyusui.
“Jaga kadar vitamin D dan selalu mengecek kadar vitamin D dalam tubuh. Periksakan kadar vitamin D setiap enam bulan atau setahun sekali, namun pada kondisi-kondisi tertentu atau mengalami defisensi periksa kadar vitamin D setiap tiga bulan untuk memastikan apakah sudah mencapai kondisi normal atau belum.
Pemeriksaan kadar vitamin D ini dapat dilakukan di laboratorium-laboratorium besar atau rumah sakit,” kata dr. Gurmeet.
Baca Juga: Cek Daftar 30 Universitas Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2023, Ada Incaranmu ?
Gurmeet memberikan beberapa kiat yang bisa dilakukan masyarakat agar terhindar dari kekurangan vitamin D. Pertama adalah mengonsumsi makanan kaya vitamin D. Kedua, konsumsi suplemen vitamin D namun perlu pastikan terlebih dahulu kadar vitamin D dalam darah sebelum konsumsi suplemen, olahraga teratur (3 kali dalam seminggu).
Ketiga, berjemur di bawah sinar matahari maksimal 10-15 menit di antara pukul 8-11 pagi. Dan terkhir, rutin cek kadar vitamin D dalam darah setiap enam bulan.(*)
Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id. Silakan menyampaikan masukan, kritik, dan saran melalui komen di bawah ini atau e-mail : [email protected]
Kampus Republika partner of @republikaonline
kampus.republika.co.id
Instagram: @kampusrepublika
Twitter: @kampusrepublika
Facebook: Kampus Republika
Email: [email protected]