News

Prof Ir Leni Sophia Heliani Menjadi Guru Besar Wanita Pertama Bidang Geodesi Fisis di Indonesia

Prof Leni menjadi guru besar wanita pertama dalam bidang Geodesi Fisis di UGM. Foto : ugm

Kampus--Prof Ir Leni Sophia Heliani, ST, MSc, DSc, IPU. dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Geodesi Fisis pada Fakultas Teknik UGM, di Balai Senat UGM, Yogyakarta, Selasa (16/01/2023). Prof Leni menjadi guru besar wanita pertama dalam bidang Geodesi Fisis di UGM. Dia mejadi guru besar wanita dalam Bidang Geodesi Fisis di Indonesia.

Leni tercatat kini menjadi satu-satunya guru besar wanita Bidang Geodesi Fisis di Indonesia. Guru besar di bidang ini memang langka. Selain Leni, guru besar di bidang ini di Indonesia baru ada Prof Dr Ir Joenil Kahar dari ITB.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Tak hanya itu Leni yang lahir Garut 53 tahun silam ini juga menjadi guru besar Geodesi kedua di UGM. Sebelumnya Prof Ir Trias Aditya Kurniawan Muhammad, ST, MSc, PhD, IPU., dikukuhkan sebagai guru besar Geodesi pertama di UGM pada 17 Januari 2023 lalu.

Baca Juga: UGM Terima 2.821 Mahasiswa Baru di Jalur SNBP 2024, Ini 25 Prodi Penerima Mahasiswa Terbanyak

“Capaian Guru Besar di Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik pada dasarnya adalah ketentuan Allah SWT dan atas dukungan dan pertolongan berbagai pihak yang sangat baik dan mulia,” kata Leni seperti dilansir laman resmi UGM.

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul Geodesi Fisis Dalam Optimalisasi Penyediaan Informasi Geospasial Dasar Sebagai Referensi Pembangunan Berkelanjutan, Leni menjelaskan Geodesi Fisis merupakan bidang ilmu yang fokus untuk merepresentasikan bentuk dan ukuran bumi fisis dan variasinya seiring dengan waktu berdasarkan pada data gayaberat/praktisnya gravitasi.

Sementara, penentuan geoid merupakan salah satu kajian utama dalam bidang ilmu geodesi fisis selain juga mempelajari dinamika bumi berdasarkan data gaya berat. Geoid sebagai bidang geopotensial merepresentasikan distribusi massa bumi sehingga dapat digunakan sebagai bidang referensi tinggi yang ideal dan nyata.

Baca Juga: Prof Wiwiek Hendrowati Menjadi Guru Besar Perempuan Pertama Teknik Mesin ITS

Lebih lanjut ia menyebutkan dalam pembangunan yang berkelanjutan memerlukan data dan informasi geospasial. Salah satunya adalah data dan informasi tinggi yang valid, akurat, konsisten, dan terintegrasi yang bisa direalisasikan dengan mengacu pada geoid yang akurat, seamless, dan konsisten di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan berbagai tantangan dari kondisi geografis, geologis, luas wilayah, ketersediaan, pengadaan dan pengelolaan serta pengembangan metode-teknologi pendefinisian geoid, Leni menekankan perlunya inovasi, integrasi dan kolaborasi dari semua pengampu kepentingan dalam mengembangkan geoid Indonesia. Pengembangan geoid yang dimaksud adalah yang teliti, seamlees, konsisten, dan terkini sesuai kondisi geodinamika Indonesia serta mengimplementasikannya sebagai sistem dan kerangka referensi vertikal survei dan pemetaan nasional. (*)

Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id. Silakan menyampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : [email protected].


Kampus Republika partner of @republikaonline
kampus.republika.co.id
Instagram: @kampusrepublika
Twitter: @kampusrepublika

Berita Terkait

Image

Tim UGM Raih Peringkat Kedua Asia di Kompetisi Chem-E-Car