Unand Resmi Dirikan Program Studi Magister Manajemen Bencana
Kampus--Universitas Andalas (Unand) mengumumkan berdirinya Program Studi Magister Manajemen Bencana (MMB), Senin (03/06/2024). Prodi baru itu dibuka berdasarkan Keputusan Rektor Unand No. 1657/UN16.R/KPT/1/2024 tentang Pembukaan Program Studi Manajemen Bencana Program Magister pada Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas, Kota Padang.
Prodi Magister Manajemen Bencana (MMB) ini dirancang untuk menjawab kebutuhan tenaga ahli dalam penanganan dan mitigasi bencana di Indonesia, khususnya Sumatera Barat, melalui pendekatan interdisiplin ilmu. Program ini mendesak karena Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik, yang membuatnya rentan terhadap bencana alam, sehingga membutuhkan profesional yang kompeten dalam manajemen bencana.
Selain itu, pelaksanaan otonomi daerah sejak 2001, memerlukan tenaga pembangunan berkualitas di tingkat local, termasuk ahli bencana. Program ini akan menghasilkan lulusan yang mampu mendukung penanggulangan bencana, baik local, nasional maupun internasional, serta mempersiapkan sumber daya manusia yang handal melalui pendidikan komprehensif di Universitas Andalas.
Prodi Magister Manajemen Bencana berada di bawah naungan Sekolah Pascasarjana Unand dengan dukungan penuh dari berbagai fakultas dan institusi terkait. Kurikulum yang ditawarkan mencakup interdisiplin ilmu, seperti manajemen risiko, teknik mitigasi, sejarah kebencanaan, Kesehatan dan mental korban, serta kebijakan dan regulasi terkait bencana. Dengan demikian, lulusan dari program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pengurangan risiko bencana dan pembangunan berkelanjutan.
Prof Febrin Anas Ismail, salah seorang dosen Unand yang telah berkecimpung dalam bidang kebencanaan sejak awal tahun 2000, menyatakan bahwa keberadaan MMB ini sangat penting dalam mentransfer ilmu-ilmu kebencanaan maupun pengalaman para pakar atau ahli yang telah terlibat secara aktif dalam penanggulangan bencana. “transfer of knowledge menjadi sangat penting untuk dapat menghindari dampak bencana yang terjadi di masa lalu, terulang kembali di masa yang akan datang”, ujarnya.
Lebih lanjut, Direktur Pascasarjana Unand, Prof Henny Lucida, menyampaikan harapannya bahwa dengan adanya MMB ini, kapasitas para pegiat maupun pelaku kebencanaan dapat meningkat secara signifikan. Dengan mengikuti program MMB yang melibatkan interdisiplin ilmu, mereka akan dapat memperoleh pemahaman yang holistik tentang manajemen dan penanggulangan bencana. “Kami berharap bahwa lulusan dan peserta program MMB akan menjadi agen perubahan yang mampu menghadapi kompleksitas tantangan bencana di masa depan”, ungkap Prof Henny.
Rektor Unand Dr Efa Yonnedi menegaskan pentingnya pembukaan Program Studi Magister Manajemen Bencana sebagai langkah strategis Unand dalam memperkuat kontribusi pendidikan terhadap peningkatan kapasitas masyarakat menghadapi bencana. "Kami berharap, dengan adanya Prodi Magister Manajemen Bencana, Universitas Andalas dapat lebih aktif dalam memberikan solusi nyata dan berkelanjutan terhadap masalah-masalah kebencanaan di Indonesia," ujarnya.(*)