Keren, Mahasiswa UI Juara Pertama Kompetisi Rancangan Jembatan di Singapura
Kampus—Tim Henka Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) meraih juara pertama pada ajang Bridge Design Competition di Nanyang Technology University (NTU), Singapura. Mereka menyisihkan 94 tim lain asal Singapura, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Mesir, India, dan tuan rumah dari Nanyang Technology University (NTU), Singapura.
Tim Henka terdiri dari tiga mahasiswa Departemen Teknik Sipil angkatan 2019, yaitu Peter Hartono Halim, Ruben Agustinus Chesin, dan Antonio Novandy. Selama 28 Februari 2022-2 April 2022, Tim Henka melewati tiga tahap kompetisi, yakni babak penyisihan, babak final, dan presentasi akhir.
NTU Bridge Design Competition merupakan lomba rancang jembatan berdasarkan suatu studi kasus yang ditentukan oleh panitia. Komponen penilaiannya mempertimbangkan desain jembatan, metode konstruksi yang efektif, meminimalisasi kerusakan lingkungan, manajemen konstruksi, dan pemahaman terhadap kondisi daerah kerja agar proses konstruksi dan jembatan tersebut tidak mengganggu kenyamanan sekitar.
“Studi kasus yang dihadapi oleh Tim Henka FTUI adalah merancang jembatan di Choa Chu Kang North 6 dan Woodlands Road. Lokasi ini memiliki kesulitan tersendiri dimana kontur tanah daerah tersebut tidak seragam serta adanya jalur pejalan kaki dan drainase yang tidak boleh dirusak. Selain itu, faktor kesulitan lainnya adalah kondisi eksisting bangunan di sekitar lokasi pembangunan, sehingga perlu dipertimbangkan metode konstruksi yang tidak mengganggu bangunan-bangunan tersebut,” kata Peter, Ketua Tim Henka seperti dikutip dari laman ui.ac.id
Baca juga : Aplikasi VirtuoStroke, Rancangan Mahasiswa UI Jadi Finalis Kompetisi Dunia
Mereka membuat desain dan metode yang cocok guna menghadapi tantangan konstruksi pada lokasi tersebut. Jembatan yang dirancang memiliki panjang 224.775 m dengan satu kurva Spiral-Circle-Spiral (SCS) dengan radius 95 m. Nantinya, jembatan akan terdiri dari sambungan jalan, satu jembatan balok, dan jembatan tunggal multibentang. Dua lajur jalan jembatan akan memiliki lebar masing-masing lajur 3,5 m dan lebar kedua tepinya 1,8 m untuk jalur pejalan kaki.
“Rancangan jembatan kami mengutamakan green factor atau faktor lingkungan dari konstruksi. Tim kami memanfaatkan beberapa inovasi konstruksi jembatan yang cukup ramah lingkungan. Selain itu, kami unggul dari segi detail manajemen konstruksi. Setiap step, alat berat yang digunakan, hingga mobilisasi yang dilakukan, kami rencanakan dengan matang dan detail. Hal ini memberikan kami nilai lebih di mata dewan juri,” ujar Ruben.
Dekan FTUI Prof Heri Hermansyah mengatakan, pencapaian ini membuktikan bahwa para mahasiswa FTUI mampu dan dapat berkompetisi di tingkat internasional. Ketiga mahasiswa FTUI ini membawa kebanggaan bagi bangsa dan negara, karena mampu sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
Ia berharap, inovasi dan desain jembatan mahasiswa ini akan dapat diimplementasikan pada berbagai proyek pembangunan yang saat ini gencar dilaksanakan oleh pemerintah maupun industri swasta di berbagai penjuru negeri. “Teknologi dan pemecahan masalah karya anak bangsa perlu mendapatkan perhatian dan dukungan penuh dari semua pihak untuk dapat terus dikembangkan agar memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Herry.
Baca juga :
UI Buka Program Profesi Insinyur Jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
Mahasiswa UI Raih Empat Juara di Asian Universities Alliance Youth Forum 2022
Andalasian, Aplikasi Kehadiran Berbasis Online dari Unand Padang
Ikuti informasi penting dari kampus.republika.co.id. Silakan memberi masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.