Serba Serbi

Bagaimana Mengenali Obat Palsu ? Ini Tips dari Dosen UGM

Meski dibuat mirip dengan obat asli, biasanya ada perbedaan yang dapat dilihat dari kemasannya baik dari warna maupun tulisan. Ilustrasi. Foto : voa
Meski dibuat mirip dengan obat asli, biasanya ada perbedaan yang dapat dilihat dari kemasannya baik dari warna maupun tulisan. Ilustrasi. Foto : voa

Kampus—Peredaran obat palsu masih menjadi persoalan di Indonesia. Lantas bagaimana cara mengenali agar terhindar dari penggunaan obat palsu?

Pakar Farmasi UGM, Dr Endang Lukitaningsih menjelaskan obat palsu adalah obat yang diproduksi oleh orang atau lembaga yang tidak memiliki izin produksi. Selain itu, obat yang tidak layak edar atau kadaluarsa yang dijual kembali juga termasuk kedalam obat palsu.

“Konsumsi obat palsu ini tentunya berbahaya bagi tubuh karena belum teruji efektivitasnya secara medis dan bisa jadi mengandung bahan yang berbahaya,” jelasnya seperti dikutip dari laman ugm.ac.id, Rabu (27/7).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Maraknya peredaran obat palsu di pasaran menjadikan orang akan kesulitan membedakan dengan obat asli. Kendati begitu, terdapat sejumlah perbedaan yang bisa ditemukan antara keduanya.

Endang menyebutkan salah satu ciri dari obat palsu adalah tablet mudah hancur, terkadang juga bantat. Kondisi itu terjadi karena obat palsu diproduksi dengan kualitas berada di bawah standar yang semestinya.

Ciri berikutnya adalah kemasan dan bentuk fisik berbeda. Meski dibuat mirip dengan obat asli, biasanya ada perbedaan yang dapat dilihat dari kemasannya baik dari warna maupun tulisan. Selain itu, tulisan juga mudah luntur dan biasanya tidak ada tanggal kadaluwarsa dan nomor registrasi yang tidak sesuai.

Guna menghindari obat palsu Endang mengimbau masyarakat untuk membeli obat di tempat-tempat penjualan resmi seperti di apotek berizin dan terpercaya. Selanjutnya, periksa label kemasan obat.

“Periksa label kemasan obat antara lain nomor izin edar obat, nama dan alamat produsen, dan tanggal kadaluwarsanya,” katanya menjelaskan.

Berikutnya, periksa kemasan obat. Pastikan obat yang dibeli masih dalam keadaan tersegel baik. Lalu warna maupun tulisan dalam kemasan masih baik, tidak luntur, dan tidak dijumpai cacat lainnya

Disamping itu, kata Endang, kenali efek obat yang dikonsumsi. Usai konsumsi obat apakah efek yang diraskaan sesuai dengan klaim dari kegunaan obat. Misalnya parasetamol untuk penurun panas.

“Untuk memastikan obat itu asli atau palsu bisa di cek di laman BPOM,” tegas Endang.

Baca juga :

Tips Menghubungi Dosen Via WA Agar Urusan Lancar

Merasa Insecure ? Begini Tips Menghadapinya dari Dosen Psikologi UGM

Ini Manfaat Penting Susu Menurut Pakar IPB

Info Hari Ini : Apa Perbedaan PNS dan PPPK ?

Apa Itu BPIP ? Apa Tugasnya ?

Tips Agar Baterai HP Awet Saat Tethering Seharian

Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id.Silakan sampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

Berita Terkait

Image

Daya Tampung SNBT 2025 UGM Capai 2.783 Kursi. Cek Prodi Sepi Peminat

Image

UGM Terima 2.783 Mahasiswa Baru Jalur SNBP 2025, Cek 15 Prodi Sepi Peminat dan Daya Tampungnya

Image

Digital Marketing Strategi Ampuh Peningkatan Ketahanan Ekonomi