Mahasiswa IPB Ciptakan Mycosa, Mulsa Organik yang Mudah Terurai untuk Tanaman Hortikultura

Kampus—Mahasiswa IPB University berhasil menciptakan Mycosa, mulsa organik untuk produk tanaman hortikultura. Mulsa organik ini diklaim lebih unggul dibandingkan mulsa organik yang sudah ada maupun mulsa plastik.
Mulsa adalah material pertanian yang menutupi tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit. Mulsa juga dapat menjaga tanah dari erosi sehingga struktur dan komposisi tanah dapat terjaga.
Mycosa diciptakan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Tim IPB terdiri dari Gintan Fatimah, Mita Sugiarti, TB Aditia Rizki, Mentari May Syachanna, dan Anra Talpa.
“Penggunaan mulsa di dunia pertanian sudah menjadi trend sejak lama, banyak petani di Indonesia sudah memanfaatkan mulsa untuk meningkatkan produktivitas pertaniannya. Terdapat dua jenis mulsa yang dikenal di dunia pertanian, yaitu mulsa organik dan mulsa plastik,” kata Anra seperti dirilis laman resmi ditjen dikti.
Di bawah bimbingan Fahrizal Hazra, MSc, Anra dan tim kemudian mengembangkan Mycosa. Menurut Anra, biomulsa pertama di dunia ini memiliki tiga keunggulan utama. Yaitu terbuat dari bahan organik yang melimpah, dapat meningkatkan efisiensi serapan hara dan dapat terurai dalam satu kali siklus panen hortikultura.
“Mycosa merupakan produk biomulsa yang terbuat dari bahan yang melimpah di Indonesia yaitu kelobot jagung dan kertas bekas. Berdasarkan penelitian, kelobot jagung merupakan limbah organik yang baik digunakan sebagai film mulsa,” jelasnya.
Kertas bekas juga memiliki kemampuan yang baik dalam menjaga kelembaban tanah. Selain itu, penggunaan klobot jagung dan kertas bekas untuk Mycosa, kata Anra, bisa menjadi solusi permasalahan limbah klobot dan kertas di Indonesia.
Ia menambahkan, Mycosa juga dilapisi dengan Mikoriza MZ 2000 yang dapat meningkatkan efisiensi penyerapan hara. Mikoriza merupakan simbiosis antara fungi dan akar tanaman yang dapat meningkatkan penyerapan hara, meningkatkan penyerapan air, memproduksi senyawa perangsang pertumbuhan, menjaga tanaman dari patogen, serta memperbaiki struktur tanah.
“Keunggulan lain dari Mycosa adalah didesain terurai dalam satu kali siklus panen (3-4 bulan). Hal ini dapat menjadi solusi dari permasalahan mulsa plastik yang sulit terurai sehingga berpotensi menjadi limbah pertanian. Penggunaan mulsa Mycosa dapat menjaga lingkungan dari limbah pertanian,” imbuhnya.
Sejak Juli 2022, katanya, Mycosa sudah diproduksi secara massal dengan lokasi produksi di Bogor, Jawa Barat. Terdapat dua jenis Mycosa yang sudah diproduksi yakni Mycosa varian pot dan Mycosa varian guludan. Mycosa juga sudah bisa dibeli di berbagai marketplace di Indonesia seperti Shopee, Tokopedia, dan Whatsapp.
Baca juga :
Tim Mahasiswa IPB University Rebut Medali Emas Open Bioproject Competition (OBC).
Peneliti IPB Prof Hanny Wijaya Terima Sarwono Award ke-20
Mahasiswa IPB Ciptakan Kompos Celup, Inovasi Pengolahan Limbah Kotoran Sapi
Mahasiswa IPB Ciptakan Caksara, Media Pembelajaran Interaktif untuk Belajar Membaca
Ini Empat Jenis Kopi dan Keunikannya Menurut Pakar IPB
Mau Jadi Naradamping G20 : Culture Ministers' Meeting ? Ini Kesempatannya
Tips Menghubungi Dosen Via WA Agar Urusan Lancar
Ini Manfaat Penting Susu Menurut Pakar IPB
Tips Agar Baterai HP Awet Saat Tethering Seharian
Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id.Silakan sampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com
