Keren, Empat Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Juara di Lomba Tata Rias Internasional
Indonesia mengirimkan enam Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) dalam ajang lomba tata rias Internasional CidescoMake Up and Body Art Competition Tahun 2022 di Bali, 15 sampai 18 September 2022. Empat di antaranya meraih juara. Foto : puspresnas
Kampus—EmpatPeserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) berhasil meraih juara di lomba tata rias Internasional CidescoMake Up and Body Art Competition Tahun 2022. Ajang internasional ini diselenggarakan secara luring di Bali, Indonesia pada tanggal 15 sampai 18 September 2022.
Sebanyak empat penghargaan diperoleh perwakilan Indonesia. Juara 1 diraih oleh Astrid (SLB Negeri 1 Badung), Juara 2 diraih oleh Anggia Dwipa Mandiri (SLB Negeri 2 Padang), Juara 3 diraih oleh Arfhila Choirunisa (SLBN Kota Magelang), dan Sella Afiamita (SLB Harmoni) meraih Juara Favorit. Sebelumnya, mereka adalah pemenang dalam Lomba Keterampilan Siswa Nasional Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (LKSN-PDBK) tahun 2021.
Cidesco Make Up and Body Art Competition merupakan lomba di bidang kecantikan yang dilaksanakan setiap tahun. Tahun ini, kompetisi ini mengangkat tema “The Beauty of Heritage” dimana peserta akan melakukan make up dan body art pada seorang model yang sudah ditentukan. Kemudian di akhir pelaksanaan lomba, peserta akan melakukan demonstrasi atau catwalk hasil make up dan body art yang dilengkapi dengan aksesoris pendukung.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Sebelumnya Indonesia diwakili oleh enam peserta yang mengangkat keunikan budaya masing-masing dan merealisasikannya dalam goresan make up dan body art. Adapun topik yang diangkat oleh masing-masing peserta berbeda. Astrid yang merupakan peserta asal Bali mengangkat topik “Heritage of Pura Taman Ayun”, Anggia Dwipa Mandiri mengangkat topik “The Majesty of Minangkabau”, Arfhila Choirunisa yang memilih topik “Wayang Rahwana”, Sella Afiamita memilih topik “Reog Ponorogo Archipelago Cultural Heritage”, Aprillia Yenitasari mengangkat topik “Dwi Naga Rasa Tunggal”, dan Faracya Kaila yang mengangkat topik “Gapura Bajang Ratu Warisan Dunia”.
“Untuk tahun ini temanya “The Beauty of Heritage”. Nah kita ambil culture dari setiap provinsi atau daerahnya masing-masing. Untuk penilaiannya itu, dilihat dari keserasian make-up dengan temanya lalu untuk pemilihan warna, kreativitas, dan juga yang terpenting adalah kerapihan dan kebersihan selama pengerjaan make-up,” ujar Nike Noviana selaku pelatih peserta Cidesco Make-up and Body Art seperti dirilis laman puspresnas.
Perolehan prestasi ini tak luput dari latihan dan konsistensi yang dilakukan oleh para peserta serta dukungan sekolah dan guru. Seperti halnya Sella Afiamita, di sekolahnya secara rutin diadakan hari keberbakatan. “Di tempat kita pembinaannya, kita kembangkan seni dan vokasi. Pada setiap hari Kamis dan Jumat itu selalu diadakan hari keberbakatan dimana kita cari potensi yang dimiliki oleh siswa. Nah, Sella ini potensinya ada di tata rias kecantikan,” jelas Rita Indrawati selaku pembina Sella dari SLB Harmoni.
Kepala Badan Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyampaikan rasa bangganya kepada perwakilan Indonesia di ajang Cidesco Make-Up and Body Art Competition 2022. “Adik-adik sungguh luar biasa atas torehan prestasi di ajang internasional ini dan menunjukkan karya yang sangat bagus. Semoga prestasi ini dapat jadi pemantik untuk terus mengembangkan diri. Tentu ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada seluruh pihak yang sudah membimbing, termasuk dalam hal ini sekolah yang sudah membantu dalam pengembangan talenta peserta didik berkebutuhan khusus,” kata Asep Sukmayadi.
