Sekolah

Mengembangkan Potensi Diri Murid Melalui Coaching

  Pendekatan untuk menggali potensi diri seorang murid bisa dilakukan  guru melalui teknik coaching. Foto :pixabay
Pendekatan untuk menggali potensi diri seorang murid bisa dilakukan guru melalui teknik coaching. Foto :pixabay

Oleh: Ratan

Guru SMP Negeri 8 Purwokerto, Kabupaten Banyumas

Murid sebagai seorang manusia yang telah ditakdirkan lahir ke dunia ini membawa potensi masing-masing. Dengan dimilikinya potensi tersebut, maka sudah merupakan kepastian bahwa mereka bukanlah kertas kosong. Setiap murid memiliki potensi alamiahnya yang merupakan kodrat alam.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Potensi alamiah yang dimiliki setiap murid ibarat sebuah tulisan atau lukisan yang masih samar-samar. Untuk menjadikan tulisan atau luksan yang masih samar-samar tersebut menjadi sebuah tulisan atau lukisan yang nampak jelas terbaca maupun terlihat, maka dibutuhkan keterampilan untuk membantu dalam mengembangkannya. Keterampilan yang dapat membantu mengarahkan potensi murid dapat dilaksanakan melalui pendekatan yang intens terhadap murid tersebut.

Pendekatan secara pribadi diperlukan oleh setiap murid (terlepas dari murid tersebut bermasalah maupun tidak). Sentuhan perasaan terhadap murid akan menjadikan murid merasa diakui keberadaannya.

Pendekatan untuk menggali potensi diri seorang murid bisa dilakukan melalui teknik coaching. Melalui teknik coaching akan menjadikan murid bercerita secara terbuka tentang minat, potensi diri, rencana pencapaian, maupun langkah-langkah yang telah dilakukannya. Keterbukaan dalam menyampaikan isi hati dari seorang murid inilah yang diharapkan akan menjadi energi positif bagi diri murid untuk berusaha mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Baca juga : Saatnya Mengembangkan Sekolah Berbasis Pemetaan Sumber Daya

Menurut Grant: 1999, dalam Modul Pembelajaran 2.3 Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP), coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi. Kegiatan ini berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee.

Konsep coaching yang diterapkan terhadap murid di sekolah, dapat dilakukan melalui satu model coaching yang dikenal dengan TIRTA (Tujuan, Identifikasi, Rencana aksi, dan TAnggung jawab).

Menurut Modul Pembelajaran 2.3 Calon Guru Penggerak, model TIRTA dapat dijelaskan sebagai berikut: Pertema, Tujuan umum. Tujuan ini ada pada diri coach, dan bisa juga ditanyakan kepada coachee. Hal yang dapat ditanyakan antara lain apa rencana pertemuan ini ? Apa tujuannya ? Apa tujuan dari pertemuan ini ? Apa definisi tujuan akhir yang diketahui ? Dan apa ukuran keberhasilan pertemuan ini ? Dalam hal ini seorang coach menanyakan kepada coachee tentang tujuan sebenarnya yang ingin diraih coachee.

Kedua, Identifikasi, beberapa hal yang dapat ditanyakana antara lain, kesempatan apa yang kamu milki sekarang ?, Dari skala 1 hingga 10, dimana pencapaian tujuan kamu sekarang ? Apa kekuatan kamu dalam mencapai tujuan ? Peluang/kemungkinan apa yang bisa kamu ambil ?, Apa hambatan atau gangguan yang dapat menghalangi kamu dalam meraih tujuan ? Apa solusinya ?

Ketiga, Rencana aksi. Hal-hal yang bisa didiskusikan antara lain: apa rencana kamu dalam mencapai tujuan ? Adakah prioritas ?,Apa strategi untuk itu ? Bagaimana jangka waktunya ? Apa ukuran keberhasilan rencana aksi kamu ? Dan bagaimana cara kamu mengantisipasi gangguan ?

Keempat, TAnggung jawab; hal-hal yang bisa didiskusikan antara lain: apa komitmen kamu terhadap rencana aksi ? Siapa dan apa yang dapat membantu kamu dalam menjaga komitmen ? Dan bagaimana dengan tindak lanjut dari sesi coaching ini ?

Dengan pendekatan melalui teknik coaching ini diharapkan murid mampu menemukan potensi diri yang merupakan jati diri murid. Dengan menyadari potensi yang dimilikinya, diharapkan murid bisa menentukan ke mana arah hidupnya. Sehingga murid akan mengembangkan potensi yang dimilikinya agar bisa mencapai maksimal.

Baca juga :

Mendorong Siswa Menyukai Seni Budaya Melalui Pelajaran Seni Tari

Gerakan Literasi, Solusi Tingkatkan Minat Baca Siswa di SMPN 2 Tebo

Ikuti informasi penting setiap saat dari kampus.republika.co.id. Anda juga dapat berpartisipasi mengisi konten, kirimkan tulisan, foto, info grafis, dan video melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Good news is a good news