Serba Serbi

UGM dan Unnes Juarai Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2023

KDMI tahun 2023 diikuti 336 peserta dari 112 tim dari perguruan tinggi se-Indonesia. Foto : puspresnas

Kampus—Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes) menjadi juara Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2023. UGM menjadi juara 1 di Divisi A, sedangkan Unnes menjadi juara 1 di Divisi B.

KDMI tahun 2023 diselenggarakan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) pada 11-17 September 2023. KDMI tahun ini diikuti 112 tim dari perguruan tinggi se-Indonesia dengan total 336 peserta.

Rangkaian kegiatan KDMI tingkat nasional meliputi tujuh babak penyisihan dan empat babak eliminasi dengan dua divisi yaitu Divisi A dan Divisi B. KDMI tahun 2023 menggunakan format debat parlemen.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Ajang talenta ini menuntut mahasiswa tidak hanya mampu mengungkapkan ide dalam bahasa Inggris, tetapi juga mampu menguasai pengetahuan global, menganalisis, membuat judgement, dan meyakinkan publik.

Baca Juga: Kemenag Tawarkan Beasiswa Program Persiapan Studi Lanjut ke S1 dan S2, Terbuka untuk Pelajar dan Mahasiswa

Pemenang KDMI Tahun 2023
Divisi A
1. Brian Hose Antonio Hambur, Universitas Gadjah Mada, Juara 1 Divisi A
2. Reinhart Timothy Antonio Siregar, Universitas Gadjah Mada, Juara 1 Divisi A
3. Asri Maharani, Universitas Padjadjaran, Juara 2 Divisi A,
4. Rayhan Raffa Alkhansa, Universitas Padjadjaran, Juara 2 Divisi A
5. Aida Annisa Nur Kamila, Universitas Negeri Malang, Juara 3 Divisi A
6. Juara Agung Ananta, Universitas Negeri Malang, Juara 3 Divisi A

Divisi B
1. Agung Prasetyo Wibowo, Universitas Negeri Semarang, Juara 1 Divisi B
2. Rezkyma Syalfa Noor Hafiedz, Universitas Negeri Semarang, Juara 1 Divisi B
3. Christian Nathaniel Putra, Andrianto, Universitas Udayana, Juara 2 Divisi B
4. Samuel Aquinaldo Reinhard Djingi, Universitas Udayana, Juara 2 Divisi B
5. David Christian Bong, Universitas Sam Ratulangi, Juara 3 Divisi B
6. Steve Christofel Monintja, Universitas Sam Ratulangi, Juara 3 Divisi B
7. Anggun Dwi Paramita, Universitas Halu Oleo, Juara 4 Divisi B
8. Desy Gracea Liandany Lanong Buka, Universitas Halu Oleo, Juara 4 Divisi B

Baca Juga: 20 Universitas dengan Ilmu Komputer Terbaik di Indonesia Versi EduRank 2023, Ada Dua PTS

Pembicara Terbaik KDMI 2023

Divisi A
1. Reinhart Timothy Antonio Siregar, Universitas Gadjah Mada (Pembicara Terbaik ke-1 Divisi A, skor 573)
2. Brian Hose Antonio Hambur, Universitas Gadjah Mada (Pembicara Terbaik ke-2 Divisi A, 568)
3. Olivia Heaven Ermana, Universitas Indonesia, (Pembicara Terbaik ke-3 Divisi A, skor 564)
4. Justin Orlando Soegiharto, Universitas Katolik Parahyangan (Pembicara Terbaik ke-4 Divisi A, skor 561)

Divisi B
1. Abd Salam Saputra, Universitas Hasanuddin (Pembicara Terbaik ke-1 Divisi B, skor 546)
2. Raihan Athiyya Putri, Universitas Syiah Kuala, (Pembicara Terbaik ke-2 Divisi B, skor 543)
3. Liza Faizah Rizqiah, Universitas Hasanuddin, (Pembicara Terbaik ke-3 Divisi B, skor 540)
4. Syerina, Universitas Tanjungpura Pembicara Terbaik ke-4 Divisi B, skor 539).

Baca Juga: Ini yang Harus Dilakukan dan tidak Boleh Dilakukan Pelamar CPNS dan PPPK 2023

Staf Ahli Menteri bidang Manajemen Talenta, Kemendikbudristek Tatang Muttaqin ,memberikan ucapan selamat kepada seluruh pemenang dan peserta KDMI tahun 2023. “Ini merupakan portofolio yang sangat penting untuk akademik dan karier ke depan,” jelas Tatang disampaikan secara daring dalam acara penutupan dan penganugerahan KDMI pada Ahad (17/9/2023) seperti dilansir laman puspresnas.

Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Kemendikbudristek, Asep Sukmayadi,mengatakan KDMI sangat penting dilaksanakan sebagai wadah dalam menghadapi tantangan era perkembangan teknologi yang semakin pesat. KDMI menurutnya diselenggarakan untuk menumbuhkan daya nalar dan daya kritis sesuai dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Baca Juga: Ada 60 Ribu Kasus Kematian Rabies Per Tahun, FKH UGM Minta Masyarakat Waspada

“Kapasitas pemikiran dan kemapuan literasi adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh adik-adik sekalian jika tidak ingin otoritas kemanusiaan diambil alih oleh kecerdasan buatan oleh bahasa pemrograman atau mesin dan algoritma yang merekayasa peradaban,” jelas Asep Sukmayadi.(*)